Senin, 19 September 2011

menghamili anak tante

cerita ini merupakan kejadian nyata yang pernah kualami.Perkenalkan nama saya adalah feri,saya seorang pria dengan umur 21 thn.kejadian tak pernah kulupakan seumur hidupku terjadi saat saya berumur 14 thn.saya merupakan anak pertama dari 3 bersaudara,dan semua saudara kandung saya laki-laki semua.Tetapi pada tahun 2004 salah satu sepupu perempuan saya,yg merupakan anak tante saya sendiri tinggal dirumahku.Karena dia ingin sekolah sma dikotaku. dia bernama anti,dia gadis yang bisa dibilang lumayan cantik.dengan tinggi badan 167 cm,kulit putih rambut lurus.pokoknya yang liat dia dijamin bakal naksir.
Setelah beberapa bulan berjalan,ternyata dia jadi idola para cowok disekolahnya.sering dia dianter pulang sama cowok dan biasanya sampai si cowok maen kerumahku.singkat cerita,saat itu rumahku dalam keadaan sepi karena ortuku sama adik-adikku pergi untuk menghadiri acara pernikahan saudara diluar kota.saat itu aku sedang tidur dikamar dan tiba-tiba terdengar ada suara motor yang parkir diteras depan rumahku.terus aku intip dari jendela kamarku.ternyata itu suara motor cowoknya anti yang sedang mengantar pulang anti.sampai dirumah ternyata si cowok itu gak langsung pulang dan mampir dirumahku.aku terus mengintip dia dan akhirnya mereka masuk ke ruang tamu.
Terus aku intip apa yang mereka lakukan.dan ternyata sekarang sepupuku itu lagi mesra-mesraan.aku liat mereka sedang ciuman bibir dan terus aku lihat sampai si cowok itu berhasil membuka bra sepupuku itu.aku kaget setengah mati,ternyata sepupuku yang terlihat pendiam,alim mau begituan juga.mungkin sepupuku itu berfikir bahwa dirumah tidak ada orang sama sekali dan dia gak menyadari kalau aku dirumah.setelah puas menghisap puting anti,cowok itu kemudian mulai membuka rok anti.aku sendiri ikut terangsang melihat adegan nyata itu.bodi anti yang semok,puting anti yang masih merah merona dan paha anti yang putih mulus membuat penisku pun ikut berdiri.tanpa sadar aku mengocok penisku sendiri sambil melihat adegan itu.aku liat si anti mulai kelojotan menahan kenikmatan karena vaginanya dijilat cowoknya.pada saat itu anti sudah tidak memakai pakaian sehelai pun.dan akhirnya cowoknya anti mulai mengarahkan penisnya kevagina anti.perlahan tapi pasti penisnya mulai memasuki vagina anti.dan akhirnya masuk semua penisnya kevagina sepupuku itu.pada saat itu pun aku sangat bernafsu dan semakin cepat mengocok penisku sendiri.akhirnya keluar sperma ku dan kusudahi aksi ngintipku itu.aku pun kembali kekamar dan tidur.
Semenjak kejadian itu,aku sering membayangkan bisa menikmati tubuh sepupuku itu.berbagai rencana telah aku rencanakan,tetapi belum ada yang pas.aku pun sering menyelinap masuk kekamar sepupuku pada saat tengah malam.saat dia sedang tidur pulas,aku hanya berani memandangi wajah cantiknya sambil ngocok penisku.aku sama sekali tidak berani menyentuh dia karena takut terbangun.apa jadinya kalau dia terbangun saat aku bertindak begituan sama dia,bisa-bisa dia teriak dan keluargaku tau,kan bisa jadi kasus yang memalukan.Sampai suatu hari aku menemukan ide untuk bisa menikmati tubuh sepupuku itu.yaitu dengan cara membeli obat tidur yang dosisnya cukup tinggi.jadi saat aku menggrayangi tubuh anti,dia gak bakalan bangun dan tak sadar.
Singkat cerita aku telah membeli obat tidur itu.Rencana itu sudah aku rencanakan jauh-jauh hari.Saat ortu dan adik-adikku tidak ada dirumah aku siap melancarkan niat bejatku itu.saat itu hanyalah aku dan anti yang berada dirumah.saat anti sedang makan,aku mendekati dia.aku basa-basi dengannya, ” mbak,tolong bikinin aku telor goreng sih”.terus anti menjawab “bikin telor goreng aja nyuruh mbak,mang kamu bikin sendiri gak bisa apa fer??”. ” yeh lagi males nih mbak,,lagian aku juga ingin mencicipi telor goreng bikinan mbak” kataku.”iya deh mbak bikinin”.Akhirnya anti meninggalkan piringnya yang belum selesai makannya.waktu liat piring anti,aku gak sia-siakan kesempatan ini.aku campurkan obat tidur dosis tinggi itu kepiring anti.beberapa saat kemudian anti kembali,” tuh telor pesanmu dah jadi”,” makasi ya mbak” kataku.Anti pun melanjutkan sisa makannya dengan tidak sadar bahwa makanannya telah aku beri obat tidur.setelah selesai makan,anti pun menuju kamar dengan sempoyongan.mungkin karena reaksi obat tidur itu.aku pun mengikuti perlahan dari belakang dan ternyata dia dah tidur lelap di atas ranjang.terus aku masuk kekamarnya.karena aku masih ragu dengan kehebatan obat itu.untuk membuktikannya aku coba membangunkan anti dengan cara aku tampar mukanya dan ternyata tidak ada tanda-tanda dia mau bangun.aku pun mengunci kamar dan mulai melakukan aksiku.kucopot satu persatu pakaianku,sampai akhirnya aku pun bugil.terus aku mulai berani menyentuh tubuh sepupuku itu.perlahan-lahan aku mulai menggesekan batang kemaluan ditelapak kakinya.kontolku pun langsung berdiri tegak,layaknya roket yang siap diluncurkan.aku mencium kening sepupuku itu dan berbisik “maafin aku ya mbak,tapi aku butuh tubuh mbak”.anti pun masih tertidur pulas.terus aku cium bibirnya dengan nafsu.mulai melepaskan baju dan bra nya.aku hisap putingnya dan mengocok penisku diantara kedua payudaranya dengan nafsu.terus aku buka rok dan cd nya.dan akhirnya sepupuku itu tidak memakai pakaian sehelai benang pun.aku jilat vaginanya,trasa wangi.mungkin karena dia rajin merawat vaginanya.setelah puas menjilati vagina anti,aku pun sudah tidak sabar lagi untuk menikmati lubang kenikmatan anak tanteku itu.aku angkat kedua pahanya,terus aku ganjel pantatnya dengan bantal supaya posisi vaginanya agak tinggi.terus aku mulai mengarahkan penisku kevaginanya.aku dorong sudah masuk kepala penisku,aku dorong lagi dengan kuat dan akhirnya batang kemaluanku masuk semua kevagina sepupuku itu.aku mulai memompa penisku,rasanya nikmat banget dan belum pernah aku ngerasain nikmat yang luar biasa seperti ini.setelah sekitar 10 menit,aku merasakan mau mengeluarkan sesuatu yang sangat kuat dari penisku.aku tekan kuat-kuat penisku sampai dinding rahim anti dan crot,,,crot,,,crot,,,crot,,,.entah berapa banyak sperma yang kukeluarkan didalan vagina anti.dengan posisi penisku masih menancap di vagina anti,aku peluk tubuhnya dengan kuat sambil melumati bibirnya.setelah beberapa menit kemudian aku pun bangun.karena belum puas aku mengulangi adegan itu sampai 3 x.sampai penisku bener-bener loyo.setelah puas aku bersihkan tubuh dan vaginanya sampai benar-benar bersih,supaya dia tidak sadar kalau aku telah menyetubuhinya.aku pakai kan lagi semua bajunya hingga rapi dan seakan-akan tidak terjadi apa-apa.saat aku mau meningalkan kamarnya,aku penasaran dengan buku yang terselip di sprei kamarnya.terus aku lihat dan ternyata itu buku diary.karena penasaran isinya apa aku baca dari awal.dan ternyata isi mengejutkan,ternyata dia sering ML dengan cowoknya.tapi dia mempunyai jadwal ML dengan cowoknya.memperhitungkan tanggal saat dia lagi tidak subur,baru dia berani ML ma cowoknya.tapi yang lebih buat jantungku copot,saat aku baca status diary hari kemaren.statusnya gini ” maaf ya cowokku yang paling kusayang,untuk beberapa hari ini ayang puasa dulu ya coz anti lagi subur nih,anti kan takut klo sampe hamil”. aku terus berfikir “duh gimana nih,klo anti hamil dan mengandung anakku,tadi kan semua spermaku aku keluarkan didalem vagina anti”.ah masa bodohlah,lagian klo dia benar-benar hamil atas perbuatanku ini kan gak ada orang yang tau termasuk anti sendiri dan pastinya cowoknya yang suruh tanggungjawab”,setelah berfikir demikian aku pun lega.
Pukul 6 sore pun anti pun terbangun dan menemuiku.aku pun berbasa-basi seakan tidak terjadi apa-apa ” duh mbak ini,jam segini kok baru bangun,belum mandi lagi”, “emang ini jam berapa fer?” ,,,”jam 6 sore mbak,mana ortuku belum pulang lagi”,,”gak tau nih fer,tadi siang abis makan kok kepala mbak pusing banget”,,”ah,,,masuk angin kali mbak,sini aku kerikin”,,,”ah gak usah lha minum obat juga pasti sembuh,ya dah mbak mau mandi dulu” jawabnya.aku pun lega ternyata anti tidak sadar kalau aku telah menyetubuhinya.
hari-hari berikutnya semua berjalan dengan normal,seakan tidak pernah terjadi apa-apa.aku dan anti pun masih seperti biasanya dan tak ada rasa canggung sama sekali.sampai 2 bulan kemudian mendengar kabar mengejutkan.anti berterus terang kalau dirinya sedang hamil di luar nikah.terus aku langsung menyadari kalau janin yang di kandungnya itu adalah anakku.ibu dan ayah ku pun bagai disambar petir di siang bolong.setelah didesak lelaki mana yang telah menghamilinya,anti sambil menangis mengakui kalau cowoknya yang telah menghamilinya.aku pun lega ternyata anti tidak menyadari bahwa aku yg telah menghamilinya.2 hari kemudian diadakan rapat keluarga dan semua keluarga besarku datang juga perwakilan keluarga cowoknya anti.setelah mendapatkan hari yang pas,akhirnya diadakan pernikahan.
Setelah menikah anti ikut bersama suaminya yang kebetulan suaminya itu anak orang kaya.semakin hari perut anti semakin membesar,dia dan suaminya pun sering berkunjung kerumahku yang kebetulan rumahnya tidak terlalu jauh.sampai 7 bulan kemudian anti melahirkan bayi laki-laki dengan normal.aku pun lega karena darah dagingku itu bisa lahir dengan selamat.Setelah beberapa tahun kemudian,nampak jelas anak anti mirip denganku.tapi semua orang tidak ada yang menyadari kalau anaknya anti itu anakku.mungkin orang-orang berfikir anaknya anti mirip denganku karena anti dan aku masih ada ikatan keluarga jadi wajar kalau anaknya anti mirip denganku.aku pun sangat menyayangi anaknya anti yang juga merupakan darah dagingku sendiri.setelah itu aku mencoba melupakan semua kejadian itu.tapi sampai sekarang pun aku belum bisa melupakannya dan mungkin butuh seumur hidupku untuk melupakannya.

pemerkosaan

Rida adalah seorang gadis 20 tahunan yang bekerja di sebuah bank negeri di kota Bkl. Ia tinggal di rumah kos bersama seorang rekan wanitanya, Ita, yang juga bekerja di bank yang sama walaupun pada cabang yang berbeda. Ia memiliki tubuh yang kencang. Wajahnya cukup manis dengan bibir yang penuh, yang selalu dipoles dengan lipstik warna terang. Tentu saja sebagai seorang teller di bank penampilannya harus selalu dijaga. Ia selalu tampil manis dan harum.
Suatu hari di sore hari Rida terkejut melihat kantornya telah gelap. Berarti pintu telah dikunci oleh Pak Warto dan Diman, satpam mereka. Dia tadi pergi ke WC terlebih dulu sebelum akan pulang. Mungkin mereka mengira ia sudah pulang. Baru saja ia akan menggedor pintu, biasanya para satpam duduk di pintu luar. Ada kabar para satpam di kantor bank tersebut akan diberhentikan karena pengurangan karyawan, Rida merasa kasihan tapi tak bisa berbuat apa-apa. Seingatnya ada kurang lebih 6 orang satpam disana. Berarti banyak juga korban PHK kali ini.

"Mau kemana Rida?", tiba-tiba seseorang menegurnya dari kegelapan meja teller.
Rida terkejut, ada Warto dan Diman. Mereka menyeringai.
"Eh Pak, kok sudah dikunci? Aku mau pulang dulu..", Rida menyapa mereka berdua yang mendekatinya.
"Rida, kami bakal diberhentikan besok..", Warto berkata.
"Iya Pak, aku juga nggak bisa apa apa..", Rida menjawab.
Di luar hujan mulai turun.
"Kalau begitu.. kami minta kenang-kenangan saja Mbak", tiba-tiba Diman yang lebih muda menjawab sambil menatapnya tajam.
"I.., iya.., besok aku belikan kenang-kenangan..", Rida menjawab.

Tiba-tiba ia merasa gugup dan cemas. Warto mencekal lengan Rida. Sebelum Rida tersadar, kedua tangannya telah dicekal ke belakang oleh mereka.
"Aah! Jangan Pak!".
Diman menarik blus warna ungu milik Rida. Gadis itu terkejut dan tersentak ketika kancing blusnya berhamburan. "Sekarang aja Rida. Kenang-kenangan untuk seumur hidup!".
Warto menyeringai melihat Diman merobek kaos dalam katun Rida yang berwarna putih berenda. Rida berusaha meronta. Namun tak berdaya, dadanya yang kencang yang terbungkus bra hitam berendanya mencuat keluar.
"Jangannnn! Lepaskannn!", Rida berusaha meronta.

Hujan turun dengan derasnya. Diman sekarang berusaha menurunkan celana panjang ungu Rida. Kedua lelaki itu sudah sejak lama memperhatikan Rida. Gadis yang mereka tahu tubuhnya sangat kencang dan sintal. Diam-diam mereka sering mengintipnya ketika ke kamar mandi. Saat ini mereka sudah tak tahan lagi. Rida menyepak Diman dengan keras.
"Eit, melawan juga si Mbak ini..", Diman hanya menyeringai.
Rida di seret ke meja Head Teller. Dengan sekali kibas semua peralatan di meja itu berhamburan bersih.
"Aahh! Jangan Pak! Jangannn!", Rida mulai menangis ketika ia ditelungkupkan di atas meja itu.
Sementara kedua tangannya terus dicekal Warto, Diman sekarang lebih leluasa menurunkan celana panjang ungu Rida. Sepatunya terlepas.

Diperlakukan seperti itu, Rida juga mulai merasa terangsang. Ia dapat merasakan angin dingin menerpa kulit pahanya. Menunjukkan celananya telah terlepas jatuh. Rida lemas. Hal ini menguntungkan kedua penyiksanya. Dengan mudah mereka menanggalkan blus dan celana panjang ungu Rida. Rida mengenakan setelan pakaian dalam berenda warna hitam yang mini dan sexy. Mulailah pemerkosaan itu. Pantat Rida yang kencang mulai ditepuk oleh Warto bertubi-tubi, "Plak! Plak!".

Tubuh Rida memang kencang menggairahkan. Payudaranya besar dan kencang. Seluruh tubuhnya pejal kenyal. Dalam keadaan menungging di meja seperti ini ia tampak sangat menggairahkan. Diman menjambak rambut Rida sehingga dapat melihat wajahnya. Bibirnya yang penuh berlipstik merah menyala membentuk huruf O. Matanya basah, air mata mengalir di pipinya.
"Sret!", Rida tersentak ketika celana dalamnya telah ditarik robek.
Menyusul branya ditarik dengan kasar. Rida benar-benar merasa terhina. Ia dibiarkan hanya dengan mengenakan stocking sewarna dengan kulitnya. Sementara penis Warto yang besar dan keras mulai melesak di vaginanya.
"Ouuhh! Adduhh..!", Rida merintih.
Seperti anjing, Warto mulai menyodok nyodok Rida dari belakang. Sementara tangannya meremas-remas dadanya yang kencang. Rida hanya mampu menangis tak berdaya.

Tiba-tiba Diman mengangkat wajahnya, kemudian menyodorkan penisnya yang keras panjang. Memaksa Rida membuka mulutnya. Rida memegang pinggiran meja menahan rasa ngilu di selangkangannya sementara Diman memperkosa mulutnya. Meja itu berderit derit mengikuti sentakan-sentakan tubuh mereka. Warto mendesak dari belakang, Diman menyodok dari depan. Bibir Rida yang penuh itu terbuka lebar-lebar menampung kemaluan Diman yang terus keluar masuk di mulutnya. Tiba-tiba Warto mencabut kemaluannya dan menarik Rida.
"Ampuunnn..., hentikan Pak..", Rida menangis tersengal-sengal.
Warto duduk di atas sofa tamu. Kemudian dengan dibantu Diman, Rida dinaikkan ke pangkuannya, berhadapan dengan pahanya yang terbuka.

"Slebb!", kemaluan Warto kembali masuk ke vagina Rida yang sudah basah.
Rida menggelinjang ngilu, melenguh dan merintih. Warto kembali memeluk Rida sambil memaksa melumat bibirnya. Kemudian mulai mengaduk aduk vagina gadis itu. Rida masih tersengal-sengal melayani serangan mulut Warto ketika dirasakannya sesuatu yang keras dan basah memaksa masuk ke lubang anusnya yang sempit. Diman mulai memaksa menyodominya.
"Nghhmmm..! Nghh! Jahannaammm...!", Rida berusaha meronta, tapi tak berdaya.

Warto terus melumat mulutnya. Sementara Diman memperkosa anusnya. Rida lemas tak berdaya sementara kedua lubang di tubuhnya disodok bergantian. Payudaranya diremas dari depan maupun belakang. Tubuhnya yang basah oleh peluh semakin membuat dirinya tampak erotis dan merangsang. Juga rintihannya. Tiba-tiba gerakan kedua pemerkosanya yang semakin cepat dan dalam mendadak berhenti. Rida ditelentangkan dengan tergesa kemudian Warto menyodokkan kemaluannya ke mulut gadis itu. Rida gelagapan ketika Warto mengocok mulutnya kemudian mendadak kepala Rida dipegang erat dan...
"Crrrt! Crrrt!", cairan sperma Warto muncrat ke dalam mulutnya, bertubi-tubi.
Rida merasa akan muntah. Tapi Warto terus menekan hidung Rida hingga ia terpaksa menelan cairan kental itu. Warto terus memainkan batang kemaluannya di mulut Rida hingga bersih. Rida tersengal sengal berusaha menelan semua cairan lengket yang masih tersisa di langit-langit mulutnya.

Mendadak Diman ikut memasukkan batang kemaluannya ke mulut Rida. Kembali mulut gadis itu diperkosa. Rida terlalu lemah untuk berontak. Ia pasrah hingga kembali cairan sperma mengisi mulutnya. Masuk ke tenggorokannya. Rida menangis sesengggukan. Diman memakai celana dalam Rida untuk membersihkan sisa spermanya.
"Wah.. bener-bener kenangan indah, Yuk..", ujar Warto sambil membuka pintu belakang.
Tak lama kemudian 3 orang satpam lain masuk.
"Ayo, sekarang giliran kalian!", Rida terkejut melihat ke-3 satpam bertubuh kekar itu.
Ia akan diperkosa bergiliran semalaman. Celakanya, ia sudah pamit dengan teman sekamarnya Ita, bahwa ia tak pulang malam ini karena harus ke rumah saudaranya hingga tentu tak akan ada yang mencarinya.

Rida ditarik ke tengah lobby bank itu. Dikelilingi 6 orang lelaki kekar yang sudah membuka pakaiannya masing-masing hingga Rida dapat melihat batang kemaluan mereka yang telah mengeras.
"Ayo Rida, kulum punyaku!", Rida yang hanya mengenakan stocking itu dipaksa mengoral mereka bergiliran.
Tubuhnya tiba-tiba di buat dalam keadaan seperti merangkak. Dan sesuatu yang keras mulai melesak paksa di lubang anusnya.
"Akhh..., mmmhhh.., mhhh...", Rida menangis tak berdaya.
Sementara mulutnya dijejali batang kemaluan, anusnya disodok-sodok dengan kasar. Pinggulnya yang kencang dicengkeram.
"Akkkghhh! Isep teruss...!, Ayooo".
Satpam yang tengah menyetubuhi mulutnya mengerang ketika cairan spermanya muncrat mengisi mulut Rida. Gadis itu gelagapan menelannya hingga habis. Kepalanya dipegangi dengan sangat erat. Dan lelaki lain langsung menyodokkan batang kemaluannya menggantikan rekannya. Rida dipaksa menelan sperma semua satpam itu bergiliran. Mereka juga bergiliran menyodomi dan memperkosa semua lubang di tubuh Rida bergiliran.

Tubuh Rida yang sintal itu basah berbanjir peluh dan sperma. Stockingnya telah penuh noda-noda sperma kering. Akhirnya Rida ditelentangkan di sofa, kemudian para satpam itu bergiliran mengocok kemaluan mereka di wajahnya, sesekali mereka memasukkannya ke mulut Rida dan mengocoknya disana, hingga secara bergiliran sperma mereka muncrat di seluruh wajah Rida.

Ketika telah selesai Rida telentang dan tersengal-sengal lemas. Tubuh dan wajahnya belepotan cairan sperma, keringat dan air matanya sendiri. Rida pingsan. Tapi para satpam itu ternyata belum puas.
"Belum pagi nih", ujar salah seorang dari satpam itu.
"Iya, aku masih belum puas...".
Akhirnya muncul ide mereka yang lain.

Tubuh telanjang Rida diikat erat. Kemudian mereka membawanya ke belakang kantornya. Bagian belakang bank itu memang masih sepi dan banyak semak belukar. Rida yang masih dalam keadaan lemas diletakkan begitu saja di sebuah pondok tua tempat para pemuda berkumpul saat malam. Hujan telah berhenti tetapi udara masih begitu dinginnya. Mulut Rida disumpal dengan celana dalamnya. Ketika malam semakin larut baru Rida tersadar. Ia tersentak menyadari tubuhnya masih dalam keadaan telanjang bulat dan terikat tak berdaya. Ia benar-benar merasa dilecehkan karena stockingnya masih terpasang.

Tiba-tiba saja terdengar suara beberapa laki-laki. Dan mereka terkejut ketika masuk.
"Wah! Ada hadiah nih!", aroma alkohol kental keluar dari mulut mereka.
Rida berusaha meronta ketika mereka mulai menggerayangi tubuh sintal telanjangnya. Tapi ia tak berdaya. Ada 8 orang yang datang. Mereka segera menyalakan lampu listrik yang remang-remang. Tubuh Rida mulai dijadikan bulan-bulanan. Rida hanya bisa menangis pasrah dan merintih tertahan.

Ia ditunggingkan di atas lantai bambu kemudian para lelaki itu bergiliran memperkosanya. Semua lubang di tubuhnya secara bergiliran dan bersamaan disodok-sodok dengan sangat kasar. Kembali Rida bermandi sperma. Mereka menyemprotkannya di punggung, di pantat, dada dan wajahnya. Setiap kali akan pingsan, seseorang akan menampar wajahnya hingga ia kembali tersadar.
"Ini kan teller di bank depan?"

Mereka tertawa-tawa sambil terus memperkosa Rida dengan berbagai posisi. Rida yang masih terikat dan terbungkam hanya dapat pasrah menuruti perlakuan mereka. Cairan berwarna putih dan merah kekuningan mengalir dari lubang pantat dan vaginanya yang telah memerah akibat dipaksa menerima begitu banyak batang penis. Ketika seseorang sedang sibuk menyodominya, Rida tak tahan lagi dan akhirnya pingsan. Entah sudah berapa kali para pemabuk itu menyemprotkan sperma mereka ke seluruh tubuh Rida sebelum akhirnya meninggalkannya begitu saja setelah mereka puas.

Kenikmatan d kampus

Sore itu aku baru pulang dari rumah temanku. Karena perjalanan pulang melewati kampusku, maka sekalian aku menyempatkan diri untuk mampir ke sana dengan tujuan melihat nilai UTS-ku dan mencatat jadwal SP (Semester Pendek). Kumasuki halaman kampus dan kuparkirkan sepeda motor Tornado GX-ku. Saat itu waktu telah menunjukkan jam 17.35, di tempat parkir pun hanya terlihat 3-4 kendaraan. Aku segera memasuki gedung fakultasku, di sana lorong-lorong sudah gelap hanya diterangi beberapa lampu downlight, sehingga suasananya remang-remang, terkadang timbul perasaan ngeri di gedung tua itu sepertinya hanya aku sendirian, bahkan suara, langkah kakiku menaiki tangga pun menggema. Akhirnya sampai juga aku di tingkat 4 dimana pengumuman hasil ujian dan jadwal SP dipasang.

Ketika aku sedang melihat hasil UTS-ku dari lantai bawah sekonyong-konyomg terdengar langkah pelan yang menuju ke sini. Sadar atau tidak kurasakan bulu kudukku berdiri dan membayangkan makhluk apa yang nantinya akan muncul. Ah konyol, kubuang pikiran itu jauh-jauh, hantu mana mungkin terdengar bunyi langkahnya. Suara langkah itu makin mendekat dan akhirnya kulihat sosoknya, oohh, ternyata lain dari yang kubayangkan, yang muncul ternyata seorang gadis cantik. Aku pun mengenalnya walaupun tidak kenal dekat, dia adalah mahasiswi yang pernah sekelas denganku dalam salah satu mata kuliah, namanya Yuli, orangnya tinggi langsing, pahanya jenjang dan mulus, buah dadanya pun membusung indah, kuperkirakan ukurannya 34B, dipercantik dengan rambut panjang kemerahan yang dikuncir ke belakang dan wajah oval yang putih mulus. Dia juga termasuk salah satu bunga kampus.

"Hai.. sore, mau lihat nilai ya?" tanyaku berbasa-basi.
"Iya, kamu juga ya?" jawabnya dengan tersenyum manis.
Aku lalu meneruskan mencatat jadwal SP, sementara dia sedang mencari-cari NRP dan melihat hasil ujiannya.
"Sori, boleh pinjam bolpoin dan kertas? gua mau catat jadwal nih," tanyanya.
"Ooo, boleh, boleh gua juga udah selesai kok," aku lalu memberikannya secarik kertas dan bolpoinku.
"Eh, omong-omong kamu kok baru datang sekarang malam-malam gini, nggak takut gedungnya udah gelap gini?" tanyaku.
"Iya, sekalian lewat aja kok, jadi mampir ke sini, kamu sendiri juga kok datang jam segini?"
"Sama nih, gua juga baru pulang dari teman dan lewat sini, jadi biar sekali jalanlah."

Kami pun mulai mengobrol, dan obrolan kami makin melebar dan semakin akrab. Hingga kini belum ada seorang pun yang terlihat di tempat kami sehingga mulai timbul pikiran kotorku terlebih lagi hanya ada sepasang pria dan wanita dalam tempat remang-remang. Aku mulai merasakan senjataku menggeliat dan mengeras. Kupandangi wajah cantiknya, wajah kami saling menatap dan tanpa sadar wajahku makin mendekati wajahnya. Ketika semakin dekat tiba-tiba wajahnya maju menyambutku sehingga bibir kami sekarang saling berpagutan. Tanganku pun mulai melingkari pinggangnya yang ramping. Sekarang mulutnya mulai membuka dan lidah kami saling beradu, rupanya dia cukup ahli juga dalam berciuman, nampaknya ini bukan pertama kalinya dia melakukannya. Wangi parfum dan desah nafasnya yang sudah tidak beraturan meningkatkan gairahku untuk berbuat lebih jauh, tanganku kini mulai turun meremas-remas pantatnya yang montok dan berisi, dia juga membalasnya dengan melepas kancing kemejaku satu persatu. Tiba-tiba aku sadar sedang di tempat yang salah, segera kulepas ciumanku.

"Jangan di sini, gua tau tempat aman, ayo ikut gua!"
Kuajak dia ke lantai 3, kami menelusuri koridor yang remang-remang itu menuju ke sebuah ruangan kosong bekas ruangan mahasiswa pecinta alam, sejak team pecinta alam pindah ke ruang lain yang lebih besar ruangan ini dikosongkan hanya untuk menyimpan peralatan bekas dan sering tidak dikunci. Kubuka pintu dan kutekan saklar di tembok, ruangan itu hampir tidak ada apa-apa, hanya sebuah meja dan kursi kayu jati yang sandarannya sudah bengkok, beberapa perkakas usang, dan sebuah matras bekas yang berlubang.

Segera setelah tombol kunci kutekan, kudekap tubuhnya yang sedang bersandar di tepi meja. Sambil berciuman tangan kami saling melucuti pakaian masing-masing. Setelah kulepas tank top dan branya, kulihat tubuh putih mulus dengan payudara kencang dan putingnya yang kemerahan. Saat itu aku dan dia sudah topless tinggal memakai celana panjang saja. Kuarahkan mulutku ke dada kanannya sementara tanganku melepas kancing celananya lalu mulai menyusup ke balik celana itu. Kurasakan kemaluannya yang ditumbuhi bulu-bulu halus dan sudah becek oleh cairan kenikmatan. Puting yang sudah menegang itu kusapu dengan permukaan kasar lidahku hingga dia menggelinjang-gelinjang disertai desahan. Dengan jari telunjuk dan jari manis kurenggangkan bibir kemaluannya dan jari tengahku kumainkan di bibir dan dalam lubang itu membuat desahannya bertambah hebat sambil menarik-narik rambutku.

Akhirnya dengan perlahan-lahan kuturunkan celana beserta celana dalamnya hingga lepas. Kubuka resleting celanaku lalu kuturunkan CD-ku sehingga menyembullah senjata yang dari tadi sudah mengeras itu. Tangannya turut membimbing senjataku memasuki liang vaginanya, setelah masuk sebagian kusentakkan badanku ke depan sehingga dia menjerit kecil. Aku mulai menggerakkan badanku maju mundur, semakin lama frekuensinya semakin cepat sehingga dia mengerang-erang keenakan, tanganku sibuk meremas-remas payudara montoknya, dan lidahku menjilati leher dan telinganya. Aku terus mendesaknya dengan dorongan-dorongan badanku, hingga akhirnya aku merasakan tangannya yang melingkari leherku makin erat serta jepitan kedua pahanya mengencang. Saat itu gerakanku makin kupercepat, erangannya pun bertambah dahsyat sampai diakhiri dengan jeritan kecil, bersamaan dengan itu kurasakan pula cairan hangat menyelubungi senjataku dan spermaku mulai mengalir di dalam rahimnya. Kami menikmati klimaks pertama ini dengan saling berpelukan dan bercumbu mesra.

Tiba-tihba terdengar suara kunci dibuka dan gagang pintu diputar, pintu pun terbuka, ternyata yang masuk adalah Pak Ayip, kepala karyawan gedung ini yang juga memegang kunci ruangan, orangnya berumur 50-an keatas, rambutnya sudah agak beruban, namun badannya masih gagah. Kami kaget karena kehadirannya, aku segera menaikkan celanaku yang sudah merosot, Yuli berlindung di belakang badanku untuk menutupi tubuh telanjangnya.

"Wah, wah, wah saya pikir ada maling di sini, eh.. ternyata ada sepasang kekasih lagi berasik ria!" katanya sambil berkacak pinggang.
"Maaf Pak, kita memang salah, tolong Pak jangan bilang sama siapa-siapa tentang hal ini," kataku terbata-bata.
"Hmm.. baik saya pasti akan jaga rahasia ini kok, asal.."
"Asal apa Pak?" tanyaku.
Orang tua itu menutup pintu dan berjalan mendekati kami.
"sal saya boleh ikut merasakan si Mak ini, he.. he.. he..!" katanya sambil terus mendekati kami dengan senyum mengerikan.
"Jangan, Pak, jangan!"

Dengan wajah pucat Yuli berjalan mundur sambil menutupi dada dan kemaluannya untuk menghindar, namun dia terdesak di sudut ruangan. Kesempatan itu segera dipakai Pak Ayip untuk mendekap tubuh Yuli. Dia langsung memegangi kedua pergelangan tangan Yuli dan mengangkatnya ke atas. "Ahh.. jangan gitu Pak, lepasin saya atau.. eemmhh..!" belum sempat Yuli melanjutkan perkataannya, Pak Ayip sudah melumat bibirnya dengan ganas. Sekarang Yuli sudah mulai berhenti meronta sehingga tangan Pak Ayip sudah mulai melepaskan pegangannya dan perlahan-lahan mulai turun ke payudara kanan Yuli lalu meremas-remasnya dengan gemas. Entah mengapa daritadi aku hanya diam saja tanpa berbuat apa-apa selain bengong menonton adegan panas itu, sangat kontas nampaknya Yuli yang berparas cantik itu sedang digerayangi oleh Pak Ayip yang tua dan bopengan itu, seperti beauty and the beast saja, dalam hati berkata, "Dasar bandot tua, sudah ganggu acara orang masih minta bagian pula."

Ciuman Pak Ayip pada bibir Yuli kini mulai merambat turun ke lehernya, dijilatinya leher jenjang Yuli kemudian dia mulai menciumi payudara Yuli sambil tangannya mengobok-obok liang vagina Yuli. Diperlakukan seperti itu Yuli sudah tidak bisa apa-apa lagi, hanya pasrah sambil mendesah-desah, "Pak.. aakhh.. jangan.. eemmhh.. sudah Pak!" Setelah puas "menyusu" Pak Ayip mulai menjelajahi tubuh bagian bawah Yuli dengan jilatan dan ciumannya. Setelah mengambil posisi berjongkok Pak Ayip mengaitkan kaki kanan Yuli di bahunya dan mengarahkan mulutnya untuk mencium kemaluan yang sudah basah itu sambil sesekali menusukan jarinya. Sementara Pak Ayip mengerjai bagian bawah, aku melumat bibirnya dan meremas buah dadanya yang montok itu, putingnya yang sudah tegang itu kupencet dan kupuntir.

Masih tampak jelas warna kemerahan bekas gigitan dan sisa-sisa ludah pada payudara kirinya yang tadi menjadi bulan-bulanan Pak Ayip. Tak lama kemudian kurasakan dia mencengkram lenganku dengan keras dan nafasnya makin memburu, ciumannya pun makin dalam. Rupanya dia mencapai orgasme karena oral seks-nya Pak Ayip dan kulihat Pak Ayip juga sedang asyik menghisap cairan yang keluar dari liang senggamanya sehingga membuat tubuh Yuli menegang beberapa saat dan dari mulutnya terdengar erangan-erangan yang terhambat oleh ciumanku. Sekarang aku membuat posisi Yuli menungging di matras yang kugelar di lantai. Kesetubuhi dia dari belakang, sambil meremas-remas pantat dan payudaranya. Pak Ayip melepaskan pakaiannya hingga bugil, kemudian dia berlutut di depan wajah Yuli. Tanpa diperintah Yuli segera meraih penis yang besar dan hitam itu, mula-mula dijilatinya benda itu, dikulumnya buah pelir itu sejenak lalu dimasukkannya benda itu ke mulutnya. Pak Ayip mendengus dan merem melek kenikmatan oleh kuluman Yuli, dia menjejali penis itu hingga masuk seluruhnya ke mulut Yuli.

Yuli pun agak kewalahan diserang dari 2 arah seperti ini. Beberapa saat kemudian Pak Ayip mengeluarkan geraman panjang, dia menahan kepala Yuli yang ingin mengeluarkan penisnya dari mulutnya, sementara aku makin mempercepat goyanganku dari belakang. Tubuh Yuli mulai bergetar hebat karena sodokan-sodokanku dan juga karena Pak Ayip yang sudah klimaks menahan kepalanya dan menyeburkan spermanya di dalam mulut Yuli, sangat banyak sperma Pak Ayip yang tercurah sampai cairan putih itu meluap keluar membasahi bibirnya, jeritan klimaks Yuli tersumbat oleh penis Pak Ayip yang cukup besar sehingga dari mulutnya hanya terdengar, "Emmpphh.. mm.. hmmpphh.." tangannya menggapai-gapai, dan matanya terbeliak-beliak nikmat.

Kemudian Pak Ayip melepas penisnya dari mulut Yuli, lalu dia berbaring telentang dan menyuruh Yuli memasukkan penis yang berdiri kokoh itu ke dalam vaginanya. Sesuai perintah Pak Ayip, dia menduduki dan memasukkan penis Pak Ayip, ekspresi kesakitan nampak pada wajahnya karena penis Pak Ayip yang besar tidak mudah memasuki liang vaginanya yang masih sempit, Pak Ayip meremas-remas susu Yuli yang sedang bergoyang di atas penisnya itu. Aku lalu memintanya untuk membersihkan barangku yang sudah belepotan sperma dan cairan kemaluannya, ketika penisku sedang dijilati dan dikulum olehnya, kutarik ikat rambutnya hingga rambutnya tergerai bebas. "Wah cantik banget si Mbak ini, mana memeknya masih sempit lagi, benar-benar beruntung saya malam ini," kata Pak Ayip memuji Yuli. "Dasar muka nanas, kalo dia pacar gua udah gua hajar lo dari tadi!" gerutuku dalam hati.

Setelah penisku dibersihkan Yuli, kuatur posisinya tengkurap di atas Pak Ayip, dan kumasukkan penisku ke duburnya, sungguh sempit liang anusnya itu hingga dia menjerit histeris ketika aku berhasil menancapkan penisku di sana. Kami bertiga lalu mengatur gerakan agar dapat serasi antara penis Pak Ayip di vaginanya dan penisku di anusnya. Aku menghujam-hujamkan penisku dengan ganas sambil meremas-remas payudara dan pantatnya juga sesekali kujilati lehernya. Sementara Pak Ayip juga aktif memainkan payudara yang hanya beberapa sentimeter dari wajahnya itu. Tak lama kemudian Yuli menjerit keras, "Akkhh..!" tubuhnya menegang dan tersentak-sentak lalu terkulai lemah menelungkup, begitu tubuhnya rebah langsung disambut Pak Ayip dengan kuluman di bibirnya. Aku dan Pak Ayip melepas penis kami dan berdiri di depan Yuli secara bergantian dia mengulum dan mengocok penis kami hingga sperma kami muncrat membasahi wajahnya.

Tubuh kami bertiga sudah bersimbah keringat dan benar-benar lelah, terutama Yuli, dia nampak sangat kelelahan setelah melayani 2 lelaki sekaligus. Sesudah beristirahat sejenak, kami berpakaian kembali. Kami membuat kesepakatan dengan Pak Ayip untuk saling menjaga rahasia ini, Pak Ayip pun menyetujuinya dengan syarat Yuli mau melayaninya sekali lagi kapanpun bila dipanggil, meskipun mulanya dia agak ragu-ragu akhirnya disetujuinya juga. Kami yakin dia tidak berani kelewatan karena dia juga tidak ingin hal ini diketahui keluarganya. Sejak itu kami semakin akrab dan sering melakukakan perbuatan itu lagi meskipun tidak sampai pacaran, karena kami sudah punya pacar masing-masing.

TAMAT

Tugas kenikmatan

Halo, perkenalkan namaku Dana usia 27 tahun berasal dari Sumatra Utara. Aku sudah berkeluarga dengan 1 anak yang masih berusia 3 tahun. Aku dan R suamiku hidup sangat romantis dan sebenarnya keharmonisan kami sudah terbentuk sejak kami masih berteman (R adalah rekan kerja satu kantor sampai sekarang) yang seiring berjalannya waktu kamipun berpacaran.
Ternyata keasikan pertemanan kami setelah memasuki masa pacaran tidak mengalami perubahan malah semakin kompak karena untuk pulang kerumah aku tidak perlu kuatir jam berapapun karena R dengan setia siap mengantarku pulang atau kalau aku yang lembur maka R akan pulang duluan lalu kembali ke kantor untuk menjemput. Maklumlah sekalipun posisiku dikantor masih tergolong pegawai biasa tetapi kesibukan seolah tidak pernah berhenti dan aku sangat menikmati pekerjaan itu.
Oh ya aku saat ini aku bekerja di bagian keuangan salah satu NGO asing yang menangani perpajakan sehingga banyak sekali tugasku menuntut aku harus banyak menghabiskan waktu untuk berhubungan dengan orang-orang pajak yang sudah menjadi rahasia umum sangat banyak tuntutan. Akupun jadi terbiasa menghadapi mereka dan tak jarang untuk dapat “melunakkan” hati mereka aku harus bersikap seluwes bahkan cenderung berpura-pura genit termasuk tampil agak seronok dengan tujuan supaya tugasku dapat selesai dengan mudah. Untungnya suamiku cukup bijaksana dan dapat memahami keberadaanku dengan memberikan kepercayaan 100% kepadaku. Ternyata keleluasaan ini justru membawa aku kedalam situasi yang sulit hingga akhirnya aku memasuki satu dunia yang belum pernah kukenal tapi gilanya aku jadi sulit untuk keluar dari dunia tersebut yaitu threesome sex.
Awalnya ketika itu kantorku menjelang tutup buku dan seperti biasanya kesibukan kami di keuangan menjadi luar biasa tingginya sampai-sampai ada beberapa rekanku yang harus pulang kantor menjelang pagi. Aku sendiri tetap pada tugas utama yaitu merapihkan laporan-laporan pajak dengan dibantu oleh petugas-petugas pajak. Syukurlah kali ini yang ditugasi untuk konsolidasi ada 2 orang yang sudah tidak asing bagiku yaitu Heru (26) dan Dimas (25) sehingga aku tidak perlu buang-buang waktu untuk beradoptasi dan menjelaskan kondisi kantorku.
Kami janjian ketemu di Hertz Chicken untuk makan siang sekaligus berdiskusi awal menyepakati hal-hal apa yang harus dilakukan dan pembagian tugasnya. Karena sudah akrab kamipun menyelingi diskusi dengan senda gurau dan setelah itu kami lanjutkan pekerjaan inti di kantor mereka yang letaknya cukup jauh yaitu di Tanggerang. 3 hari pertama semua berlangsung normal, ketika memasuki hari ke 4 volume pekerjaan semakin serius sehingga tidak terasa sudah jam 8 malam. Sedangkan target selesai kerjaan kami hari ke 6 sudah harus dilaporkan. Akupun jadi gelisah sendiri dan rupanya Heru menangkap gelagat itu dan mencoba membantuku mencari solusinya.
“Bukan apa-apa Her, rumahku kan jauh sekali di Bogor sedangkan jam segini aku masih di Tanggerang”
“Ya udah begini saja, bagaimana kalau Mbak Muti bermalam saja di cottage dekat kantor lalu besok pagi minta tolong suami Mbak Dana membawakan pakaian ke kantor. Tapi sekarang harus kasih tahu dulu sama suami supaya dia tidak gelisah nungguin,” usul Heru
“Boleh juga, usul diterima” sambutku gembira dan mengangkat tangan untuk TOSH dengan Heru.
Segera kutelpon suamiku R yang sedang berada di luar kota untuk minta ijin dan R menyetujui bahkan menyuruhku supaya mentuntaskan. Setelah makan malam nasi goreng di kantor akupun minta tolong Heru mengantarku ke cottage yang dimaksud. Setiba disana ternyata tempatnya cukup menyenangkan karena tersedia ruang tamu dan 2 kamar ditambah lagi hari itu ada rate khusus berkenaan dengan ulang tahun cottage tersebut. Melihat itu spontan aku langsung setuju bahkan menyesali.
“Tahu begitu kita kerja disini saja lebih enak”
Rupanya reaksiku ini disambut oleh Heru, “kalau begitu bagaimana kalau kita melanjutkan tugas kita disini supaya aku dan Dimas enggak perlu repot-repot karena disini kan bisa sekalian mandi lalu tidur, mumpung kamarnya dua.. gimana Mbak?”
“Boleh saja,” jawabku pendek tapi dalam hati menyesali spontanitasku tadi karena berarti malam ini aku akan berada bersama 2 laki-laki dalam satu atap rumah.
Namun keraguanku pupus karena aku berusaha berpikir positif, toh kita nggak akan macam-macam karena kamar kami terpisah, kalaupun terjadi apa-apa atas diriku aku bisa berteriak. Ah, jahatnya hati ini.. kalau dilihat dari sikap dan penampilan mereka yang intelek mana mungkinlah mereka mau berbuat macam-macam.
Tak lama kemudian Dimaspun datang dengan membawa beberapa tumpuk order dan meletakkan di meja makan yang rencananya akan kami jadikan meja kerja. Untuk menghilangkan rasa lelah aku memutuskan untuk berendam di kamarku yang juga dilengkapi dengan kamar mandi. Tapi baru kusadar aku tidak membawa pakaian, untunglah aku membawa kaos mirip singlet dan kebetulan dibalik celana panjang yang kupakai aku juga mengenakan celana sport stretch hitam sebatas diatas lutut. Masalah lain adalah aku hanya membawa CD yang menempel.. Duh bagaimana ya..
Akhirnya aku dapat ide untuk mencuci CD itu dan menjemur di kamar mandi dengan harapan besok pagi sudah kering. Sebagai pengganti CD aku melapisi kemaluanku dengan panty liner yang kutempelkan langsung di celana. Beress.. Kan?? Lalu mandilah aku dengan air panas yang sudah kuatur sesuai selera. Usai mandi akupun berbusana seperti yang sudah aku pikirkan dan ketika keluar kamar kulihat Heru dan Dimas sudah segar karena mereka juga sudah mandi dan seolah sudah janjian mereka sama-sama mengenakan celana pendek, tapi bagian atasnya hanya Heru yang mengenakan kaos singlet sedangkan Dimas bertelanjang dada saja membiarkan dadanya yang bidang berotot dan berbulu itu terpampang membuat darahku sedikit berdesir.
“Maaf Mbak Dana aku terpaksa tidak pakai apa-apa karena tadi waktu mau mandi bajuku jatuh dari kapstok sehingga basah”
Dimas berusaha menjelaskan dan menutupi rasa saltingnya karena mataku menatap tajam.
“O ya, tapi sudah dijemur kan?” tanyaku basa basi.
“Sudah sih,” jawab Dimas sambil pura-pura sibuk dengan kerjaannya lagi.
“Ah, bilang aja mau pamer bulu sama Mbak Dana.. ck, ck, ck.. Di kampungnya aja segitu banyak apalagi di kotanya.. ha, ha, ha” ganggu Heru sambil melirik ke aku dan kulihat Dimas semakin malu.
Rupanya introduksinya Heru tidak berhenti disitu karena akhirnya kami kembali bersenda gurau yang selanjutnya topikpun beralih serius menjadi diskusi tukar pikiran seputar hal-hal yang sangat pribadi dan kamipun tenggelam asik dalam pembicaraan tentang teknik-teknik ML. Dari situ baru kuketahui dari kisah-kisah mereka ternyata Heru sangat piawai dalam teknik sex. Heru terus bercerita tentang pengalamannya dengan beberapa teman gadisnya yang menurut pengakuannya cewek-cewek itu sangat tergila-tergila dengan permainannya.
Lain halnya dengan Dimas yang lebih banyak mendengarkan tapi tanpa sadar Dimas sudah menutupi bagian auratnya dengan bantal, mungkin malu kalau ketahuan “adik”nya sudah meronta-ronta. Semula aku bertahan untuk tidak menceritakan pengalamanku, tapi karena Heru pandai memanfaatkan suasana akhirnya kuceritakan juga apa saja yang aku dan suamiku pernah lakukan tapi masih dalam batas yang sopan karena itu hal yang tabu untuk disampaikan kepada orang lain apalagi lawan jenis dan bukan suami sendiri.
Lama kelamaan level cerita kamipun meningkat, aku sudah semakin berani menyampaikan hal yang sekecil-kecilnya tentang apa saja yang masing aku dan suamiku sukai. Begitu juga dengan Dimas yang berhasil dibuat mengaku kalau ternyata selama ini mengalami minder akibat bawaan lahir karena memiliki penis yang sangat besar. Dengan tetap berusaha keras mengendalikan hormon wanitaku aku berusaha untuk menghibur Dimas.
“Ah, kenapa harus minder.. Justru seharusnya bangga dong. Seperti aku, maaf kata nih, aku suka minder karena memiliki rambut yang berlebihan. kalau laki-laki seperti kamu sih nggak apa-apa, tapi aku suka kuatir suamiku tidak menyukainya. Buktinya setiap aku memintanya untuk mengoral selalu ditolak halus, tapi jangan salah.. Dia selalu puas dengan coitus kami”
Hari semakin malam dan topik diskusi kami semakin panas dan kamipun sudah berpindah ke sofa. Ketika kami membahas threesome sex dan entah sadar atau tidak sambil bercerita posisi duduk sudah tak karuan.. Aku bersandar di pegangan sofa dengan kaki diatas pangkuan Heru dan kaki sebelah berjuntai ke karpet dimana Dimas duduk dilantai sambil menikmati Heru yang memijat betis indahku dengan bulu-bulu halus yang tumbuh rapih disitu dan Dimas memijit telapak kakiku yang putih bersih dengan kuku dilapisi kutex transparan.
Begitu nikmat sensasi pijatan yang mereka berdua lakukan akhirnya aku merasa melayang apalagi pijitan Heru sudah naik ke arah pahaku dan aku ingat aku hanya mengangguk dengan mata terpejam ketika Heru dan Dimas melepaskan celana sportku dengan alasan untuk memudahkan pemijitan dan lupa kalau itulah pertahananku terakhir. Ketika kubuka mata untuk mencegah upaya mereka tapi ternyata terlambat karena celana itu baru saja terlepas dari ujung kakiku.
“Duh.. Kalian ini.. Aku jadi malu”
Tapi mereka tidak menggubris sebab mereka sudah asik masing-masing dengan kakiku.. Dan aku semakin bergumul dengan diri ini antara menolak dan sebaliknya.. Yang kesimpulannya aku dengan perlahan dan sambil menggoyang-goyangkan pinggul akibat sensasi yang begitu hebat membuka kakiku terbuka lebar-lebar dan melupakan rasa malu karena telah memamerkan bagian dari wanita yang mestinya aku tutupi dan hanya dapat dibuka didepan suamiku. Tapi peraturan itu seolah tidak berlaku karena dibawah selangkanganku sana dua lelaki muda sedang menggeluti pahaku dan.. Oow mereka tiba-tiba berubah seperti hewan lapar sedang rebutan makanan dan begitulah mereka sedang saling dorong untuk bisa melahap kemaluanku..
Dan akhirnya Dimas mengalah membiarkan Heru melahap kemaluanku dengan rakusnya, selanjutnya giliran Dimas yang berbeda dari Heru.. Lebih lembut tapi oougghh seluruh permukaan kemaluanku terasa dikunyah, penasaran mau tahu apa yang sedang Dimas lakukan, kubuka mata dan kulihat mulutnya yang ditumbuhi janggut dan kumis tebal itu telah menutupi kemaluanku membuat aku kegelian hebat serta tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang mendesak dari bagian bawahku yang ternyata cairan kewanitaanku mengalir deras memenuhi rongga kemaluanku..
Setelah puas menggeluti kemaluanku Heru mengambil handuk dan menyeka kemaluanku.. Dan mengambil sesuatu yang ternyata krim cukur jenggot dan shaver.. Aku tahu apa yang akan Heru lakukan tapi akibat kenikmatan oral sex itu aku seperti tidak berdaya dan tetap telentang dengan posisi mengangkang..
“Heru apa yang mau kamu lakukan??”
Tapi pertanyaanku tidak digubris malah Heru memberi kode kepada Dimas yang kemudian Dimas menghampiriku dan didepan mataku dia menurunkan celana pendeknya.. Dan wow.. Batang kemaluan Dimas ternyata sudah memuai sampai sebesar tangan bayi.. Dengan tetap lembut Dimas menyodorkan Super Dicknya ke mulutku sehingga mulutku sekarang penuh sesak dengan penis milik Dimas sementara dibawah sana Heru rupanya asik mencukuri kemaluanku.. Semua proses itu berlangsung kira-kira 15 menit dan ketika “pekerjaan” Heru selesai Dimaspun mencabut penisnya dari mulutku.
Ketika kutengok kemaluanku sudah licin memerah.. Setelah membersihkan sofa dari bulu-buluku Heru memulai tugas lainnya, penisnya yang tidak kalah besarnya dari milik Dimas segera melompat dari celana pendeknya.. Sehingga yang terlihat sekarang 3 insan berlawanan jenis sudah polos tidak mengenakan apa-apa terlebih aku sudah seperti bayi karena kemaluanku sudah tidak ditumbuhi bulu lagi dan sedang digosok-gosok oleh batang kemaluan Heru sampai cairanku keluar seolah menyatakan siap untuk menyambut penis Heru yang besar dan penuh urat..
“Sshh..”
Hanya desisan itu yang keluar dari mulutku ketika kepala cendawan itu menerobos perlahan kewanitaanku yang selama ini hanya digunakan oleh suamiku R. Secara naluri mulutku terbuka lebar ketika kurasakan batang kemaluan Heru sudah tertanam seluruhnya di dalam liang senggamaku.. Setelah beberapa saat didiamkan yang ada dibenakku adalah betapa sesaknya kemaluanku dan gatalnya minta ampun sehingga tanpa sadar pinggulku bergoyang yang disambut dengan genjotan Heru..
Selang beberapa lama Heru tiba-tiba membalikkan tubuh kami dengan penis masih tetap tertanam sehingga sekarang aku berada diatas Heru memberiku kesempatan untuk mencari sensasi sendiri.. Hal ini berlangsung cukup lama entah sudah berapa kali aku orgasme.. Tak lama kurasakan bokongku ada memukul-mukul pelan, ketika kutengok ternyata Dimas sedang dalam posisi tegak dibelakangku dan mengoleskan baby oil ke anusku.. Selanjutnya yang terjadi adalah kenyataan 2 penis besar mereka sudah tertanam dalam tubuhku.. Luar biasa nikmatnya sampai akhirnya merekapun ejakulasi dan menumpahkan di wajahku..
Setelah itu kami bertiga tertidur pulas dan pagi-pagi kami bangun melanjutkan pekerjaan yang tersisa. Bedanya dengan kemarin-kemarin adalah sekarang kami bekerja tanpa sehelai benangpun dan bila sudah mulai bosan kami selingi dengan persetubuhan.. Kadang aku melayani sekaligus berdua, kadang satu-satu dan sementara salah satu dari mereka tetap bekerja.
Lucu memang.. Tapi itulah pengalaman dahsyat yang aku alami dan membuat aku jadi sekarang jadi ketagihan.. Malah aku pernah melayani Heru dan Dimas ditambah 3 orang temannya yang lain.. Luar biasa.. Benar-benar aku sudah punya dunia sendiri diluar ijin suamiku R.
E N D

Selasa, 06 September 2011

adik iparku

Adik Iparku
Masih ingat pada waktu itu tanggal 2 Maret 1998 aku mengantarkan adik iparku mengikuti test di sebuah perusahaan di Surabaya.
Pada saat adikku iparku sebut saja novi memasukki ruangan test di perusahaan tersebut ,aku dengan setia menunggu di ruang lobi perusahaan tersebut. Satu setengah jam sudah aku menunggu selesainya novi mengerjakan test tersebut hingga jam menunjukkan pk 11 siang, novi mulai keluar dari ruangan dan menuju lobi. Kutanya apakah novi bisa menjawab semua pertanyaan, dia menjawab "bisa mas....."

"Kalau begitu mari kita pulang" pintahku.
"e...sebelum pulang kita makan dulu...kamu kan lapar novi", kemudian novi menggangguk. Setelah beberapa saat novi merasa badannya agak lemas , dia bilang "mas mungkin aku masuk angin...nich, habis aku kecapekan belajar sih...tadi malam."
Aku bingung harus berbuat apa, lantas aku tanya biasanya diapakan atau minum obat apa sih......, lantas dia bilang "biasanya dikerokin mas....", "wah...gimana yach......." kataku, "oke kalo begitu sekarang kita cari losmen yach untuk ngerokin kamu..." , novi hanya mengangguk aja.

Lantas aku dan novi mencari losmen sambil membeli minyak kayu putih untuk kerokan. Kebetulan ada losmen sederhana, itulah yang aku pilih, setelah pesan kamar aku dan novi masuk ke kamar 11 di ruang atas.
"Terus gimana cara mas untuk ngerokin kamu nov"...tanyaku...., tanpa novi malu-malu...dia lantas tiduran di kasur,sebab si novi udah menganggap aku seperti kakak kandungnya. Akupun segera menghampirinya, "sini dong mas kerokin...." dan astaga si novi buka bajunya.......yang hanya kelihat BHnya saja.....jelas kilihatan putih...dan teteknya padat berisi.....gumamku.........lantas si novi tengkurap dan aku mulai untuk menggosokkan minyak kayu puih ke punggungnya dan mulai menggeroki punggungnya...

Hanya beberapa kerokkan aja...novi bilang..."entar mas....BHku aku lepas sekalian yach...entar mengganggu mas ngerokin aku"....dan...aku terbelalak...betapa besar teteknya....dan putingnya masih memerah....sebab dia kan masih perawan..... tanpa malu..malu aku lanjutkan untuuk menggeroki punggungnya....., setelah selesai semua......aku bilang" ...udah nov....udah selesai..." , tanpa kusadari novi membalikkan badannya dengan telentang...ya....gumannya.....berterima kasih....."sekarang bagian dadaku mas tolong di kerik sekalian" ........aku senang bukan main..., jelas buah dadanya yang ranum padat itu tersentuh tanganku.........aku berkali-kali berkata "maaf dik...yach...aku nggak sengaja kok.....", "nggak apa-apa mas.......teruskan aja........."

Hampir selesai kerokan dadanya...aku udah kehilangan akal sehatku.....aku pegang teteknya....aku selus...elus...sinovi hanya diam dam memejamkan matanya....lantas aku ciumi teteknya...dan aku mainkan pentilnya...novi mendesis " ..mas,..mas.....ahhhhhahahahhhhh...." keenakan .....terus aku kulum putingnya......tangankupun nggak mau ketinggalan bergerilnya di

memeknya......pertama dia mengibaskan tanganku dia bilang "jangan mas....jangan mas....." tapi aku nggak peduli...terus aja aku masukkan tanganku ke CDnya....ternyata memeknya udah basah sekali...., lantas tanpa diperintah oleh novi aku buka rok dan CDnya..dia hanya memejamkan matanya....dan berkata pelan "yach mas......" kini novi udah telanjang bulat..lat....tak pake apa apa lagi....wah.......putih mulus, jembutnya masih jarang maklum dia baru umur 20 th tamat SMA......lantas aku mulai menciumi memeknya yang basah dan menjilati memeknya....sampai aku mainkan kelentitnya...dia mengerang keenakan

"mas.....ahh......uaa..........uaa.......mas......" dan mendesis......desis.......kegirangan, tangan novi udah gatal pingin pegang kontolku aja. lantas aku berdiri ku buka baju dan celanaku.......langsung saja novi memegang kontolku.....dan mengkocok-kocok...kontolku....., aku suruh dia untuk mengulum....dia nggak mau".....ngakk mas jijik...tuh.....nggak ah...., novi nggak mau..." lantas kupegang dan kuarahkan kontolku...ke mulutnya ".....jilatin aja coba..." pintaku...lantas novi menjilati kontolku....lama kelamaan dia mau untuk mengulum kontolku...tapi pas pertama dia kulum kontolku...dia mau muntah ".....huk..huk..... aku mau muntah mas...habis kontolnya besar dan panjnag....nggak muat tuh mulutku..." katanya...., "isep lagi aja nov....." lantas dia mulai mengkulum lagi...dan aku menggerayangi memeknya yang basah....... lantas aku rentangkan badanya novi.....

Rasanya kontolku udah nggak tahan ingin merenggut keperawanan novi......, " novi....mas masukkan yah..kontol mas ke memekmu" aku bilang......novi bilang "jangan mas......aku kan masih perawan........" katanya...., aku turuti aja kemauannya,... aku tidurin dia,,,,,dan ku gesek-gesakkan kontolku ke memeknya......dia merasakan ada benda tumpul menempel di memeknya" ...mas...mas...jangan.....", aku nggak peduli...terus ku gesekkan kontolku ke memeknya..... lama kelamaan......aku mencoba untuk memasukkan kontolku ke memeknya novi...slep......novi menjerit "....ahk....mas......jangan....." aku tetap aja meneruskan makin kusodok dan slep....bles.........novi menggeliat-geliat dan meringis menahan sakitnya "....mas....mas......sakit tuh....mas...jangan....." dan novi menangis ".....mas.....jangan dong...." , aku sudah nggak memperdulikan lagi..udah terlanjur masuk tuh kontol....

Lantas....aku mulai mengerakkan kontolku maju mundur.......,"ah...mas.....ah..mas...rupanya novi udah merasakan enaknya....dan meringis ringis......... kesenangan" ....mas.......", aku terus dengan cepatnya menggenjot kontolku maju mundur ".....mas..mas......" dan aku merakan memek novi mengeluarkan cairan......rupanya dia udah klimaks, tapi aku belum...,,.aku mempercepat genjotanku".........terus mas....terus mas....lebih cepat lagi..." pinta novi......., tak lama aku merasakan kontolku hampir mengeluarkan mani....., aku cabut kontolku ( takut hamil sih ) dan ku suruh untuk novi mengisapnya.......novi mengulum lagi........dan terus mengulum.....ke atas ke bawah "........hem....hem.........enak.....mas.......", aku bilang "terus nov....aku mau keluar nich......" novi mempercepat kulumnya.......dan....cret....cret....maniku muncrat ke mulut novi.... ,novi segera mencabut kontolku dari mulutnya.......dan maniku menyemprot ke pipi dan rambutnya .....ah....ah.......novi........maafkan mas...yach......aku kilaf nov...........maaf...yach...."," nggak apa-apa mas...semuanya udah terlanjur kok............mas......" lantas novi bersandar dipangkuanku.......kuciumi lagi novi dengan penuh kesayangan..... hingga akhirnya aku dan novi pulang....dan setelah itu akupun masih menanam cinta diam-diam dengan novi...kalau istriku pas nggak ada..dirumah......

novi-novi.....novi sayangku.......terima kasih

mahasiswi

Mahasiswi Ibuku
Ibuku adalah seorang dosen komputer di sebuah perguruan tinggi di Indonesia. Ia memiliki banyak mahasiswa maupun mahasiswi dan karena kepiawaian Ibuku dalam mengajar, banyak mahasiswanya yang datang ke rumahku unuk meminta diajar secara privat. Kisah ini adalah nyata yang terjadi ketika Ibuku sedang tidak di rumah. Namaku adalah Joe. Saat itu aku sedang dalam masa pengangguran karenanya aku hanya tinggal di rumah sehingga membuatku sangat bosan karena kegiatanku sepanjang hari hanya menonton VCD dan bermain komputer saja.

Tetapi kebosananku berakhir ketika salah seorang mahasiswi Ibuku datang kerumah. Ingrid namanya, dia kuliah di Universitas **** ***** (edited). Karena Ibuku kebetulan sedang ada urusan, maka Ingrid menunggunya datang dikarenakan ada urusan yang sangat penting dengan Ibuku. Karena aku tidak ada pekerjaan dan aku sangat bosan dengan kegiatanku, maka aku menemaninya menunggu Ibuku. Tetapi, aku sengaja tidak memberitahukan kepadanya bahwa Ibuku sedang pergi ke luar kota bersama Bapakku selama beberapa hari. Jika kuperhatikan dengan seksama, Ingrid sama sekali tidak jelek. Bagiku dia bahkan menarik sekali, dengan proporsi badan yang bagus dan seksi dan dikombinasikan dengan rambutnya yang panjang tergerai dan hitam. Sekilas wajahnya mirip dengan Maudy Kusnaedi dan karenanya aku tidak bosan-bosannya menatap Ingrid sambil terus mengajaknya bercakap-cakap sambil menawarkannya minum segelas air jeruk.

Sampai suatu ketika, dia minta ijin untuk pergi ke WC dan aku menunjukkannya lokasi WC yang berada di belakang kamar orang tuaku. Di saat dia pergi kesana, aku memasukkan pil perangsang yang kubeli sewaktu aku masih berkuliah di luar negeri dulu. Pil perangsang itu larut dengan air jeruk tetapi tidak memberikan perubahan pada warna maupun rasa air jeruk itu sendiri. Setelah itu, aku hanya tersenyum-senyum memikirkan rencanaku selanjutnya sambil menunggu Ingrid keluar dari WC. Setelah Ingrid kembali dari WC, ia kembali duduk dan mengajakku ngobrol mengenai bisnis orang tuaku sambil meminum air jeruk yang kusuguhkan kepadanya. Beberapa menit setelah ia meminumnya, ia memperlihatkan reaksi dari obat tersebut, dia berkali-kali meminta maaf kepadaku karena ia merasa kegerahan dan setelah itu ia mulai membuka pakaiannya.

Di saat ia membuka pakaiannya, aku dapat melihat sosok Ingrid yang hanya mengenakan BH dan celana dalamnya. Hal ini membuat penisku mendadak berdiri dan siap dimasukkan ke "lubang kenikmatan". Aku mengajak Ingrid ke kamarku sambil kuberikan alasan agar aku dapat menyalakan Air Conditioner sehingga dia tidak lagi kegerahan. Ia percaya saja dan mengikutiku ke kamar. Di dalam kamarku, ia duduk di ranjang sambil sesekali mengusap dadanya. Aku menjadi tidak tahan melihat adegan ini sehingga aku mulai mencium bibirnya. Ketika aku menciumnya, tidak ada perlawanan sama sekali. Kami bermain lidah hingga 10 menit. Dikala kami bermain lidah, aku mulai membuka BH dan celana dalamnya. Setelah dia bugil, kemudian aku membuka pakaianku sendiri. Disaat aku sedang membuka pakaianku, Ingrid mengusap-usap tubuhnya dan memainkan jari-jarinya di sekitar vaginanya sehingga membuatnya basah. Aku tidak tahan lagi maka kudekati vaginanya dan memainkan lidahku di dalam vaginanya.

Aku sempat terkejut karena ternyata Ingrid masih perawan sehingaa aku berpikir bahwa ini adalah hari keberuntunganku. Aku terus menjilati vagina Ingrid berulang-ulang dan diiringi dengan desahan Ingrid yang sangat sensual, "Hmm..., shhh..., aahh...". Aku tidak peduli dan terus menjilatinya hingga beberapa saat kemudian Ingrid menjepit kepalaku dengan kedua kakinya sehingga membuatku menjadi sulit bernafas selama beberapa saat dan tubuhnya mendadak menjadi gemetar dan ia berteriak tertahan sambil melengkungkan punggungnya yang membentuk siluet yang indah sekali. Aku mengerti kalau dia sedang klimaks, aku senang sekali tetapi juga sekaligus belum puas, why? Karena aku sendiri belum memperoleh kepuasan darinya. Setelah ia terbaring lemas karena klimaks tersebut, aku segera saja memasukkan penisku yang panjang karena sudah tegang ke dalam vagina Ingrid. Ketika penisku merobek keperawanannya, ia berteriak kesakitan dan aku merasakan penisku telah dibasahi oleh darah segar keperawanannya, tapi aku tidak ambil peduli. Sambil kucium bibirnya yang seksi, tanganku bermain di puting susunya, juga kutusukkan penisku ke dalam liang vaginanya.

Teriakan yang tadi kudengar lama kelamaan berubah menjadi desahan-desahan dan tangannya mulai aktif memegang dan menekan-nekan selangkanganku seakan- akan menginginkan agar aku memasukkan penisku lebih dalam lagi. Tusukanku di dalam liangnya membuatnya mendesah-desah sensual dan memintaku mempercepat gerakan. Aku terus mempercepat gerakanku hingga dapat kurasakan vaginanya semakin basah. Ia memintaku mengubah posisi. Ia sekarang berada di atas. Dengan hati-hati ia menindihku dan memasukkan penisku yang masih tegang ke dalam liang vaginanya. Dengan posisi berbaring, kupeluk punggung Ingrid sambil menaik-turunkan tubuhnya sehingga aku merasa semakin nikmat karena pijitan vaginanya. Aku semakin mempercepat gerakan sehingga membuat adegan yang kami lakukan semakin panas karena Ingrid terus menggenjot tubuhku sambil tangannya memainkan puting susunya sambil sesekali menekan-nekan payudaranya yang cukup besar itu.

Setengah jam terus berlalu dan aku mulai merasakan seolah-olah akan ada ledakan dalam diriku dan dirinya. Aku mengetahui bahwa dia akan klimaks lagi karena dia semakin kuat mendesah dan juga semakin cepat menggenjot tubuhku. Aku semakin tidak tahan dan kusemprotkan cairan kejantananku ke dalam liang kewanitaannya dan di saat yang bersamaan pula, Ingrid berteriak dengan disertai getaran hebat sambil semakin cepat menggenjotku. Penisku terasa seperti sedang di"pipis"in olehnya karena ada cairan yang mulai membasahi penisku. Setelah beberapa menit kami bersama-sama melepaskan nafsu, aku mencium bibir Ingrid dan memeluknya. Aku bermain cinta dengannya hingga sore hari dan kemudian kuberitahu padanya bahwa orang tuaku baru akan kembali seminggu kemudian. Tetapi di luar dugaanku, karena justru hal ini malah membuatnya senang karena itu berarti dia bisa tinggal untuk bercinta bersamaku selama seminggu. Setelah itu, aku dan Ingrid terus menerus bercinta di rumahku sampai dengan Ibuku kembali dari luar kota.

pagi yg panas

Pagi Yang Panas
Kiriman dari anteng@acasa.ro


Sudah lama aku memendam birahi pada Yulianawaty. Meski sudah bersuami, Yuli tetap putih mulus segar sekujur tubuhnya. Usianya 29, belum punya anak. Dia mengenakan baju berkerudung hingga membalut tubuhnya rapat. Kecuali gaun bawahnya, dengan belahan di samping hingga setengah betis, kadang tersingkap, memperlihatkan betis mulusnya! Kontolku mengeras, dan lebih keras lagi mengacung saat melihat tumit kakinya yang kemerahan. Kubayangkan bagaimana liuk betis kakinya bila kugauli. Bahkan sering aku onani di depan Yuli tanpa dia tahu, kontolku ngaceng mengintip lekuk tubuhnya, bulu halus kemerahan sekujur lengannya yang putih pucat. Wajah manisnya, wow menyiratkan wanita alim tapi sudut matanya tajam penuh birahi. Yuli menunduk saat bertabrakan pandang mata denganku, pura-pura alim, lalu melirik celanaku. Parasnya memerah melihat gundukan di celanaku, kembang kempis. Kubalas dengan goda sexku ini terang2an pada Yuli karena ia mengolokku bujang tua.
Hari itu aku datang pagi ke kantor jam 6.30.
Kantor masuk jam 8. Jadi masih sepi. Tiba-tiba aku berpapasan dengan Yuli yang baru keluar dari kamar mandi. Yuli tengah merapikan kancing bajunya. Aku terpana melihat mulusnya belahan dadanya hingga lehernya yang selama ini tertutup rapat. Yuli gugup menatapku, lalu cepat merapikan kerudungnya. Pagi itu Yuli pakai setelan coklat, kerudung krem, sepatu hak rendah yang memperlihatkan tumit bundarnya yang kemerahan dan lentik jari kaki yang halus. Saat berjalan pantatnya bergoyang, kulihat lekukan cdnya membekas jelas berbentuk segitiga. Posturnya 161 cm dg berat 49 kg sangat montok. Saat dia menaiki tangga, karena kamar kecil di bawah, dia berhenti sebentar. Sepertinya disengaja, dia berdiri di atasku pada anak tangga yang di bawahnya ada celah-celah lebar sehingga saat aku termangu di bawahnya, kulihat jelas paha mulus hingga betisnya seolah dipamerkan padaku! Yuli pura-pura merapikan bajunya.
Kontolku demikian tegang. Di wc aku kencing dikit, lalu kutarik-tarik kontolku hingga kencang.
Keluar kamar mandi kulupakan mengancing risleting. Yang kuingat kemulusan perempuan sok alim dengan bagian tubuhnya yang selama ini rapat, tersingkap. Membuatku ingin merogohi Yuli, menelanjanginya, lalu menyetubuhinya. Biarpun bersuami, aku tak peduli. Aku bergegas ke ruangan Yuli, yang berukuran 3x4 m. Saat masuk dengan terengah, Yuli malah menatapku dengan mata menggoda, senyum sinis. Berjalan menuju jendela, memantatiku. Sich, tu pantat! Kutarik lengan Yuli. Tapi ia menolakku setengah enggan. Matanya melirikku penuh arti. Dengan sentakan kuat kurangkul seluruh tubuh Yuli. Bibirnya mendesah, dipalingkannya parasnya yang montok babi face yang memerah. Kutekan tubuhnya ke dinding. Yuli pura-pura menolak. Kuangkat agak tinggi, kulebarkan kakinya hingga kedua pahanya kusangga pahaku. Gaun bawahnya lebar hingga ia leluasa mengangkang. Kutekankan kontolku keras2 ke selangkangnya, kutepatkan pada gunduk kemaluan Yuli. Seperti onani, kutekankan kontolku yg mengeras pada selangkan!
gnya.Kutekankan berkali-kali kontolku pada kemaluan Yuli. Meski masih berpakaian, kupastikan Yuli juga merasakan kontolku menegang. Kurasakan kemaluannya berdenyut-denyut. Tak ada erangan keras, hanya desah napas terengah tertahan, malu tapi bergairah, dari mulut *nyonya* Yuli. Wajahnya memerah, Yuli memalingkan wajah saat hendak kucium. Sodokan, tekanan kontolku pada celah selangkangnya makin kupercepat, kuperhebat. Kusingkap kain dadanya, kuciumi lehernya hingga dadanya. Yuli mulai merangkulkan lengan ke bahuku, memperkuat tumpuan pada kaki kirinya yg kini berjinjit mengimbangi sodokan2 keras kasar dari kontolku. Kuremasi susunya meski masih berbaju. Selangkangnya melebar mencari tumpuan, kaki kanan Yuli berpangku di paha kananku. Sepatunya hampir lepas pada kakinya. Napsuku berkobar melihat tumitnya dan jari lentik kakinya bergelinjang menggeliat mengikuti birahi Yuli merasakan tekanan sodokan keras secara tak langsung dari kontolku ke kemaluan perempuan berkerudung ini. Maki!
n kuperhebat,
makin tersentak-sentak tubuh montok Yuli ke dinding. Bibirnya yang merah menganga mendesah, menahan nikmat. Aku rasakan kontolku sampai pada ketegangan memuncak. Tiba-tiba Yuli melepas pelukannya. Tangan kirinya bergerak cepat. Tangan halus mulus itu nyelonong masuk celanaku yang terbuka risletingnya. Yuli menarik keluar kontolku yang membesar dg diameter 6 cm dan panjang 17 cm. Yuli menatap nanar. Rupanya dia kaget. Selain kukira kontolku beda jauh dg punya suaminya, juga belum disunat. Wajah Yuli berpeluh, membasahi kerudungnya. Tangan Yuli yang halus lembut menarik-narik batang kontolku. Nikmaaat, oh Yul...Tanpa ragu digosoknya kulupku dengan ibu jari Yuli, lalu kepala kencingku dimainkannya dengan kelingking Yuli. Tak tahan ingin kucumbu mulut Yuli, tapi ia berpaling. Tiba-tiba Yuli merosot. Kontolku langsung dikulum. Penuh ke dalam mulut Yuli. Ia mengisap kontolku, kedua tangannya memegangi pinggangku. Aku terangsang melihat Yuli tengadah pasrah dengan kontolku dikuluma!
nnya.

Dengan kasar kuangkat bawah gaun Yuli. Mataku nanar menatap paha mulus putih pucat dengan semburat merah jambu di celah cdnya. Kugosok-gosok ke2 paha Yuli, tubuhnya bergetar hebat. Kutarik celah cdnya. Vaginanya yg mungil mengintip dengan bibirnya berdenyut. Kuremasi kelamin Yuli, kukuak bulu-bulu pirang di kelaminnya. Kusentuh, kuusap kasar itilnya. Yuli terpaku, tubuhnya tak kuat dengan siksaan nikmat sexual yang kurang ajar kulakukan padanya, bahkan mungkin suaminya belum pernah memperlakukannya begini. Vagina Yuli penuh lendir, entah berapa kali Yuli orgasme. Segera kuentot Yuli. Kontolku seperti memasuki liang sempit bergerinjal yang berdenyut, memijit nikmat. Kusodok-sodok memex Yuli dengan cepat, kasar, keras. Setengah menit kemudian kurasakan paha Yuli mengencang, menegang, lalu mengejang. Kontolku penuh dengan lendir memek Yuli. Dia udah orgasme, peluh berleleran di wajah Yuli. Kusodok beberapa kali lalu cuur cuuur crooot croooouuuutttt...Yuli bahkan membiarkan kont!
olku muncrat
Yuli bahkan membiarkan kontolku muncrat dalam liang memexnya, menghunjam-hunjam kemaluannya hingga merah membengkal. Saat dia mengaduh, kuhentikan kocokan kasar kontolku dalam memex Yuli. Saking horny, cd Yuli kurobek. Yuli menarik kontolku. Lalu dia jongkok sambil mengangkat gaunnya. Maniku meleleh keluar dari lubang senggama Yuli. Perempuan itu membersihkan spermaku di memexnya dg cdnya yg kurobek. Tangan kirinya masih meremas kontolku, membawaku muncrat lagi. Bahkan sempat memercik ke kerudung Yuli. Seperti memeras, Yuli meremasi kontolku hingga muncratan maniku dihisapnya, mengulum dan mengisap kontolku. Aaaahhh...Yuli...sundalku..
Habis persetubuhan kami, seperti tak ada apa-apa terjadi. Yuli bahkan memasukkan kontolku, lalu menutup risleting celanaku. Yuli melipat cdnya yg kurobek ke dalam tas mungilnya. Kupandangi Yuli yang tengah memperbaiki riasannya. Yuli mengedip genit. Saat akan keluar dia mencegatku, mengangkat gaunnya. Kuraba kemaluannya yang bugil, menantang. Yuli melenguh.
Kali ini Yuli membiarkan kupagut bibirnya. Kukulum mulut Yuli, mengadu lidah hingga Yuli menggelinjang hebat, apalagi kemaluan Yuli kuacak adut tak keruan, hingga perempuan berkerudung ini sampai klimax entah keberapa kali...
eghh...maaaashk..aku kok...keluar lagiihh..ekh..ahk..aaw...remas yang keras...

Pagi itulah awal persetubuhanku dengan Yulianawaty. Kerling mata genitnya, wajah imutnya, tubuh padatnya, mampu mengeraskan kontolku apalagi terangsang oleh penampilan Yuli yang alim.
Anehnya, meski kugauli berkali-kali, Yuli belum hamil juga. Mungkin karena dia juga melakukan coitus interuptus dengan suaminya, seperti yang selama ini dia minta kepadaku.
Rupanya Yuli memang menganggap bersetubuh adalah sex semata. Hanya bersenang-senang. Sama sepertiku.

Minggu, 04 September 2011

Tante GW

TANTE GUE YANG SEKSI

Hi, kenalin nama gue dede, saat ini gue kuliah di salah
satu pts yang lumayan gede, di wilayah selatan jakarta,
tepatnya depok. Gue punya pengalaman unik dan menarik yang
mungkin ini pengalaman mengasyikan gue yang pertama, dan
mungkin gak akan gue lupain. Kalian pernah baca ceritanya
iwan kan ? nah dia itu ade sepupu gue, dan tinggal bareng
gue, dan gue sama dia udah kayak kakak beradik kandung.

Ceritanya waktu pesta natal keluarga tahun 1997 di kampung
halaman semua keluarga ngumpul. Pokoknya natal tahun itu
semarak banget, semua keluarga gue yang di indonesia dan
manca negara pada dateng. Ditengah-tengah pesta natal itu,
gue ketemu sama salah satu tante sepupu gue, dia anaknya
adek kakek gue dari bokap,namanya wiwi umurnya kira-kira
31 tahun. Dulu waktu gue SD dia udah SMA kelas satu, dia
pernah pacaran sama salah satu oom ade nyokap gue. Dulu
dia emang terkenal karena kecantikannya. Tapi emang
keluarga bokap gue terkenal CW-nya cakep-cakep, dan tante
wiwi adalah salah satu dari yang terbaik, artinya cantik
muka dan body-nya. Dan sekarang waduh, makin ciamik, dada
melimpah gue kira-kira 36-C, pinggang ramping dan
pinggulnya kalo kata orang kampung gue songgeng alias
montok dan nongol, lehernya jenjang, kulit kuning langsat,
rambut ikal sebahu warna hitam legam, alis tebal, dan yang
bikin gue lherrrrrrr adalah bulu di tangan dan kakinya,
mmmmmhhhhhhh.

“eh, siapaya namanya …..eeeeeeee…….oiya dede ya ? waduh
apa kabar, selamat natal ya !”, sapanya. itulah sapaan
pertama yang gue dapat dari tante wiwi. “baik tante,
selamat natal juga !”, jawab gue, dan kami saling ber
salaman dan sun pipi, serrrrr wangi parfum dan halus
kulitnya tercium jelas sama gue. “iya makasih ya, sekarang
udah selesai belum kuliahnya ? tante sekarang pindah ke
Indonesia lho !”.”mulai kapan dan kenapa tante, emang ‘gak
kerasan tinggal di Belgi ?”, tanya gue. “januari ini,
bukan gak kerasan tapi kamu tahu dong, tante sampe
sekarang kan belum punya anak, kata dokter oom dan tante
kecapean, jadi tante sama oom sepakat untuk sementara kami
ke indonesia dulu, ya ….itung-itung istirahat lah.”. “o
gitu, iya lah tante, biar lebih semarak kalo ada si
kecil.”, jawab gue. Belagu ya gue, kaya orang tua ! “de,
sepulang ke jakarta nanti bisa engga kamu bantu tante
nyari rumah ? soalnya oom kan masih sibuk ngurus ke
pulangan kami, jadi kemungkinan sehabis tahun baru oom
kembali lagi ke Belgi, kamu ada mobil kan ?”.”boleh tante,
kalo soal kendaraan sih ada.”.”ok, maksih ya sebelumnya.”,
jawab tante wiwi.

Singkat cerita, gue balik ke jakarta ‘n gue janjian sama
tante wiwi buat nyari rumah. Gue jemput dia di rumah salah
satu tante gue, dan kami jalan. “kemana nih kita tante ?”,
tanya gue. “enaknya kemana ya de, tante dan oom pengen
yang suasananya ‘gak terlalu rame, yang tenang gitu, dan
kalo bisa udaranya masih bersih dan aksesnya gampang.”.
“wah kalo gitu dideket tempat iwan aja tante, di cibubur
kan banyak perumahan tante, apalagi di sebrang toll.”. “ya
udah, kita kesana aja.”. gue arahin mobil gue kearah toll
menuju lokasi. Cari-cari seharian akhirnya tante wiwi
naksir di salah satu komplek-nya ciputra group. “gimana de
menurut kamu ?’. “ya terserah tante dong, bagusnya tante
tanya oom dulu.”, “iya deh nanti malem tante tanyaain.”.
gue anterin tante wiwi pulang.”entar tante hubungi kamu ya
de, soalnya kalo jadi rumah yang ma oper kredit tadi, kita
kayaknya kudu nyari furnitur dan kelengkapan rumah, gak
ganggu kamu kan ?”. “enggak lah tante, lagian kuliah juga
masih kosong. “makasih ya.”, jawab si tante sambil sun
pipi gue, serrr.
Pagi jam 7 telfon berdering dan tante wiwi kabarin kalo
suaminya setuju dengan rumah pilihan kemarin, dan dia
ngajakin nyari peralatan rumah tangga, karena akad jual
beli baru dilaksanain senin minggu depan. Kami jalan ke
arah jl. Fatmawati, karena di sana emang banyak toko dan
show room meubel. Siangnya kami makan siang sambil ngobrol-
ngobrol. “gimana tante menurut penilaian tante ?”, tanya
gue.”gimana ya, bagus-bagus semua sih, tapi kan tante udah
pegang referensinya, jadi kalo nanti tante mutusin pilih,
tante tinggal telfon.”. “o..”,jawab gue singkat.”de,
jum’at besok kamu ikut week-end ya, soalnya tante een
ngajakin, refreshing katanya, ajak iwan juga.”.”boleh juga
tuh tan, tapi kalo iwan diajak di rumah kelamaan kosong
tan, khawatir !”. “terserah deh kamu atur aja.”

Besoknya kami berangkat ke puncak buat week-end. Iwan
ditinggal. Di villa yang cukup gede dengan 4 kamar,
halaman luas. Kolam renang, plus tempatnya yang masuk
kedalam dan dibukit itu membuat suasana asyik banget. Jam
10 malem selesai makan di simpang raya kami langsung
kembali ke villa. Gue pake jacket, sambil ngerokok, gue
duduk di teras belakang. Gak lama muncul tante wiwi pake
kimono handuk, abis mandi keliatannya. “dingin-dingin gini
koq mandi sih tan ?”, tanya gue.”iya abis lengket sih,
lagian kan ada water heater.”.katanya sambil ngeringin
rambut dia angkat satu kakinya dan dinaikin ke kakinya
yang lain. Ala mak, gue bisa ngeliat paha mulusnya.
Setelah kering rambutnya tante wiwi masuk, gue ngikutin di
belakangnya. Gue ke dapur buat bikin kopi. Abis bikin kopi
gue bawa kopi ke ruang tengah. Pas lewat depan kamar tante
wiwi gue ngeliat pemandangan yang sangat aduhai. Pintunya yang ngebuka dikit bikin gue bisa ngintip, bener-bener
yang gue ceritain tadi diatas dia yang lagi siap-siap pake
baju, baru pake CD sementara dadanya masih terbuka membuat
toketnya yang gede bebas terpampang. Buru-buru gue
berlalu, dan bergabung sama tante een dan oom bambang
serta anak-anaknya yang lagi nonoton tv. Ngobrol sebentar
tante een minta izin buat ngelonin anak-anaknya, sementara
oom bambang minta izin buat istirahat. Wal hasil tinggal
gue yang nonton tv, gue pindah duduk ke kursi panjang yang
tadi didudukin sama oom bambang dan tante een biar gue
nontonya gak miring.

Kira-kira 5 menit gue nonton sendiri, tante wiwi keluar
sambil bawa segelas jeruk panas dan duduk di samping gue.
Mhhhh aroma wangi tante wiwi segera menyeruak memenuhi
seisi ruangan. Tante wiwi saat itu pake kimono sutra warna
merah cerah, yang bikin gue horny adalah dadanya nampak
‘gak pake apa-apa di dalemnya. Kira-kira jam 12 malem gue
pamit istirahat. “ya udah, di matiin aja tv-nya tante juga
mau istirahat.”. kami jalan beriringan menuju kamar masing-
masing, kamar gue depan-depanan sama kamar tante wiwi
dibagian belakang, kamar gue dibelakang kamar anak-anaknya
tante een sementara tante wiwi dibelakang kamar tante een.
Pas ngelewatin kamar tante een terdengar suara-suara aneh.
Gue noleh kearah tante wiwi, dan tante wiwi naro
telunjuknya di depan bibirnya. “Ssssttttt, jangan berisik,
kamu ambil kursi organ kesini, kita intip.” Katanya sambil
senyum. Gue anggukin kepala. Gue ambil kursi itu dan gue
taruh perlahan-lahan di depan pintu kamar. Tante wiwi
diluar dugaan segera naik untuk menyaksikan adegan apa
yang tengah berlangsung, dan gue yang di bawah dengan
jelas dan gamblang menyaksikan kemulusan betis tante wiwi
plus bulu-bulu halus-nya yang lebat. Tititgue gak kuat dan
pelan tapi pasti mulai ngaceng. Tante wiwi gak lama mulai
meletakkan tangannya didepan permukaan selangkangannya dan
mengusap-usapkan telapak tangannya disana. Ngeliat gelagat
begitu gue gak buang-buang kesempatan, gue raba betis
indahnya, dan diluar dugaan tante wiwi gak bereaksi,
malahan dia ngerenggangin kakinya dan gue liat tangannya
mulai dengan agak kasar ngusap permukaan selangkanggannya
sambil mulutnya mengeluarkan suara
desisan,”sssssssssssssssshhhhhhhh”.

Ngeliat tante wiwi mualai naik gak cuma tangan gue yang
ngusap betis indahnya, tapi juga bibir dan lidah gue. Gue
telusuri betisnya turun kebawah, sampe punggung kaki nya,
gue pindahin ke kakinya yang lain dan gue jelajahi juga.
Desisan tante wiwi mulai berubah jadi erangan, dan
tangannya enggek cuma beraksi di permukaan
selangkangannya, tapi juga tangannya yanglain mulia
ngeremes toketnya sendiri. Sementara aksi gue gak cuma di
betis kepala gue udah mulai menyusup kebalik kimononya,
jadilah aksi gue sekarang menelusuri daerah pahanya.
Setelah aksi bibir dan lidah gue mendekati daerah
selangkanganya, tangan tante wiwi yang tadi dipake
ngegosok selangkangannya sekarang pindah ke kepala gue.
Dia teken kepala gue dan usap-usap rambut gue, sesekali
dia jambak rambut gue sambil ngerapetin kakinya. Gue
jilatin buah pantatnya yang ranum sambil kedua tangan gue
beraksi ngeremas buah pantat doi yang lain sementara
tangan gue satunya lagi gue pake buat ngebelai daerah
selangkangannya. Gue pindahin aksi gue buat ngegarap buah
pantatnya yang lain. Gue sibakin CD mini tante wiwi, gue
renggangin kakinya, dan gue nikmati belahan pantatnya.

Setelah gue mulai sesak napas ‘n kegerahan gue keluarin
kepala gue dari balik kimononya. Gue geserin kaki tante
wiwi supaya dia bisa geser, dan gue naik. Sejurus kemudian
terpampang didepan mata gue pemandangan yang bikin gue
makin horny. Tente wiwi dibawah lagi megap-megap sambil
narik-narik rambutnya sendiri, dia angkat kedua kakinya
dipundak oom bambang, sementara oom bambang asyik mompa
tante een dari atas sambil mulutnya menikmati toket tante
een yang lumayan bagus, meskipun udah punya anak dua. Gua
gak mau tinggal diem, gue lingkerin tangan gue kepundak
tante wiwi, dan langsung gue usap-usap bagian dadanya. Gak
lama tangan gue yang kiri myusul, gue susupin kebalik
kimononya dan segera gue dapetin segunduk daging yang
teramat kenyal rasanya di tangan gue, dan tante wiwi bales
dengan gigit-gigit kuping gue. Lagi asyik ngetune putting
toket kiri tante wiwi tante wiwi beranjak turun. Dan
ternyata yang dilakukan tante wiwi adalah ngelepasin iket
pinggang gue,ngelapas kancing celana jeans gue dan nurunin
zipper-nya. Dia tarik jeans gue selutut, tapi cuma
jeansnya doang. Gak lama terasa hangat permukaan CD gue,
dan terasa juga lidah bermain di permukaan CD gue naik
turun, terasa juga titit gue digigitin naik turun, kayak
oppi andaresta main harmonika. Udah itu terasa CD gue
diturunun juga sementara di dalam kamar posisi sudah
berganti, tante een memegang kendali naik turun sambil
kedua tangannya megangin tangan oom bambang yang lagi
asyik ngeremesin toket gede tante een.

Hangat dan lembab terasa di palkon gue, pas pandangan gue
turunin ternyata tante wiwi lagi asik jilatin palkon gue,
terus turun kebatang kontol gue naik turun, dan akhirnya
biji peler gue dikulumnya juga. Dikemotnya kedua biji
peler gue. ada perasaan mules sewaktu kedua biji peler gue
di emut sama tante wiwi, abis mulut tante wiwi itu mungil
banget, jadi kalo disekaligusin jadi beradu satu sama
lainnya. Bosen ngulumin biji peler gue tante wiwi masukin
batang peler gue kemulutnya, di emutnya, disedotnya
kenceng banget. Lalu tante wiwi maju mundurin mulutbya,
sambil tangankirinya maenin biji peler gue, sementara
tangan kanannya meremas buah pinggul gue. Tante wiwi
lepasin isapanya, tapi palkon gue langsung jadi sasaran,
kali ini palkon gue di garuk-garuk pake gigi atasnya.
Waduh, rasanya sangat luar biasa ! geli, gatel, dan laen-
laen rasa enak semuanya campur jadi satu. Dari dalam kamar
tante een dan oom bambang mengerang sangat keras, dan
rupanya mereka baru saja mencapai puncak gunung bersama-
sama.

Gak kuat gue kelamaan berdiri, gue angkat kepala tante
wiwi, gue turun dan gue benerin posisi celana gue, gue
tarik tante wiwi gue dekap dia dipelukan gue dan langsung
gue serbu bibir mungilnya yang udah merekah menantang buat
di gasak. Tante wiwi bales serbuan gue dengan gak kalah
semangatnya. Lidah kami menjelajah rongga mulut masing-
masing lawan. Waktu lidah tante wiwi menjelajah rongga
mulut gue lidah itu gue gigit, gitu juga sebaliknya.
Ternyata tante wiwi udah kecapean dari tadi,”de, kita
pindah kekamar yo !”, ajaknya. Gue sih nurut aja. Gue
serbu lagi bibirnya, gue angkat tubuhnya gue gotong
kekamarnya. Gue taruh dia diatas kasur, dan tanpa buang
waktu gue lucutin pakean gue sendiri. Selanjutnya setelah
gue bugil gue naek ke ranjang dan bibir tante wiwi kembali
gue nikmati. Tangan tante wiwi gak tinggal diam
digenggamnya kontol gue sambil diusap dan di kocok
perlahan dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya
peluk gue. Gitu juga gue gak mau kalah, sementara tangan
kiri gue nyanggah beban tubuh gue, tangan yang kanan gue
ajak buat jalan-jalan diatas dada tante wiwi. Didalam
kamar baru tahu gue bahwa tante wiwi adalah jenis manusia
yang seang melepaskan perasaan horny-nya dengan sebebas-
bebasnya. Buktinya sewaktu toketnya gue remes dan
putingnya gue pilin dari mulut yang masih gue kulum,
gumamannya terdengar sangat
keras.”mmmmmmmmmmhhhhhhh……….mmmmhhhhhhhhhggggggg”. apalagi
sewaktu lidah gue bermain di belakang telinganya,
erangannya makin menjadi.

Tante wiwi dengan tangannya ngebimbing gue untuk menikmati
permukaan lehernya yang jenjang dan ada sedikit lipatan
lemaknya. Gue jilat dan gue kecup bagian leher tante wiwi
sampe gak ada jengkal yang tersisa, “uuuuhhhhhh
……..sssssssssshhhhhhh……..mmmmmmhhhhhh”. Sekarang gantian.
Tangan kanan gue dipake nyangga tubuh gue sementara tangan
kiri gue gue pake buat membelai,meremas dan memilin bukit
tante wiwi yang munjung dan udah keras dari tadi. Sekarang
sasaran gue adalah pundak tante wiwi, dan kedua siku gue
gue pake buat nahan berat badan gue, supaya kedua toket
tante wiwi bisa gue remes bareng. Pada saat jelajah lidah
gue udah nyampe di ujung selepetan bima-nya, gue sibakin
kimono tante wiwi bagian dadanya, dan ……eng-ing-eng
jelaslah sekarang didepan mata gue sepasang toket terindah
yang pernah gue liat, karena sebelumnya tokrt CW-CW gue
kalah bagus sama toket tante wiwi. Gue gak sabar gue
langsung gigit putting-nya yang sebelah kanan dan tante
wiwi berteriak
“aaaaaaahhhhhhhhkk……..ssssshhhhh………aadddduuuhhh
…eeennnnhhhaaaaakkkkhh.” . gue sedot pentil itu dengan
keras, semakin keras gue sedot semakin menjadi erangan dan
teriakan tante wiwi. Habis sudah kedua permukaan toket
tante wiwi gue garap, tante wiwi dekap kepala gue di
belahan toketnya, sementara kedua lengannya nyanggah
toketnya, hal ini membuat muka gue tenggelam disela-sela
toket-nya yang indah. Yang paling mengesankan adalah
sewaktu gue bikin cupang di bawah putting kiri tante wiwi,
tante wiwi berteriak sambil ngejewer kedua kuping
gue.”hah………ooooohhhhhhhhh
………ggggggghhhhhhh………uuuussssssss…..aaaaaaaahhhhhhh”.
sehabis itu jelaslah bekas cupangan gue di toketnya.

Setelah puas aku garap kedua bueh toketnya, tante wiwi
mwnurunkan kepala gue, gua jilati permukaan perutnya, pas
nyampe puser gue kecup dan gue jilat pusernya sementara
kedua tangan gue gue susupin dibelakang pinggul nya dan
segera gue remes abis kedua bongkah pantatnya.
“adddduuuuhhhhhhh dddeee….kkamu koq kayaknya uudaaaaaahhhh
ppppeeengalamannnnn banget sssiiihhhhh”, begitu erangan
tante wiwi kira kira sewaktu gue kecup dan gue jilatin
pusernya. Jilatan gue terus turun kebawah, sebelim
mulutgue nyampe di selangkangannya, CD mini tante wiwi gue
turunin pake kedua tangan gue, gue tarik lepas CD itu.
ohhhh...rumput yang tumbuh disitu begitu lebatnya,
sehingga gue nyaris gak bisa lihat belahan memeknya !

Yang pertama kali adalah gue merumput disitu, gue jilatin
jembut itu sampe rapi, karena dari fakta yang gue liat
kayaknya tante wiwi adalah salah satu jenis manusia yang
senang membiarkan jembutnya tumbuh dengan sendirinya tanpa
adanya campur tangna dari luar. Setelah jembut itu rapi,
aku kuakkan jembut yang berada disekitar bibir memek tante
wiwi, barulah sekarang gue liat belahan bibir memek tante
wiwi. Bibir memek itu ternyata masih bersih, belum
menghitam. Ngeliat pemandangan kayak gitu, kontan tangan
dan bibir gue kompakan buat ngerubutin tante wiwi punya
memek.
“aaaaaaaahhhhhhh……..aaaddddduuuuhhhhhhh……..ssssshhhhhh…….aa
aaaggggghhhhhhh…….yyeeeeessssss…..ttteruuuuuuuuuuussssssshh
hhhhgggggghhhhhhh”. tante wiwi teriak-teriak sewaktu gue
masukin jari tengah gue ke memeknya dan ibu jari gue
menggesek itilnya dan lidah gue jilatin permukaan bibir
memeknya.”uuuuhhhhhhh……..uuuuhhhhhhh……..yyyaaaaaaaaa……..ssssshhh
hhhhhhh…..”. desahan dan erangan tante wiwi semakin
menjadi ketika dengan ganas gue gigit-gigit itilnya. Dan
dengan gak kalah ganas tante wiwi ngejambak rambut gue ,
dia desekin ke selangkangannya, sementara pinggulnya
diangkat tinggi-tinggi sambil bikin gerakan
memutar.”mmmmmmhhhhhhhyyyyyyymmmmmmm ………sssssshhhhhhhhhhh
…….. yyyyyaaaaaaaa ……”.begitu terus dan terus tante wiwi
berputar dan berteriak.“de….hhhhhh…..sini titit kamu kasih
tante …….”, pintanya, dan terjadilah pertempuran 69 yang
sangat seru, karena tante wiwi dan aku sama-sama rakus.
Setelah 8 menitan bertempur 69 tante wiwi mengejan dan
berteriak dengan sangat keras,”deeeeeeee …….aaaahhhhhh ………
aaadddddduuuuuhhhhh ………. Tanttttttttteeeeeeee …….gak ……..
kuattttthhhhh …….. “, jeritan tante wiwi disertai dengan
merapatnya kedua paha, serta dicakar-cakarnya buah pantat
gue. 1 ½ menit tante wiwi menjepit kepala gue, sampe
akhirnya dia terkulai, sementara aku terus dengan aksiku
menjilati setiap tetes air yang mengalir dari lubuk vagina
tante wiwi.” De udah sayanggggghhhhh ……. Addddduuuhhhhhh
…….geliiiiiiiiiii ……”

Tante wiwi manjatuhkan diri dan terlentang pasrah sambil
narik napas panjang pandangan matanya menerawang ke langit-
langit kamar. “De, kamu udah sering melakukan yang kayak
begini ya ?”, tanyanya sambil ngelirik ke gue. ”Ah, enggak
juga tante, mungkin udah dari sononys kali.”, jawab gue
sekenanya. “gak mungkin, buktinya kontol kamu tante sedot
kenceng banget koq kontol kamu tenang-tenang aja.”,
sanggahnya. “oh jadi tante pengen saya cepet nyampe klimax
?’. “ya enggak juga sih, ……. Ih kamu nakal ya !”, katanya
sambil memiringkan badan dan ngegelitikin gue. Lama kami
bercanda sambil bergumul kayak anak kucing, capek, kita
berdua masing-masing diem sambil tarik napas dalem-dalem.

Ngeliat tante wiwi terlentang dengan kedua lengan dan paha
terbuka, Gue yang emang udah kesetanan gak tahan, gue
kangkangin dia dan langsung gue arahin rudal gue ke lobang
memeknya, gue entot ! Kontol gue gue selipin disela-sela
bibir memeknya, perlahan-lahan gue tusuk dan …….
“oooohhhhhhhhhggg ……..ehhhhhhhh ………. “. Kontol gue
perlahan tapi pasti mulai amblas. Setelah amblas
seluruhnya gue tarik napas dalam-dalam dan kembali bibir
tante wiwi gue lumat, sambil gue grepe kedua toketnya.
Setelah tenang aku mulai angkat perlahan-lahan batang
kontol gue, pas tinggal kepalanya doang yang nyisa gue
teken lagi, “uuuuhhhhh …… “, kembali tante wiwi mendesah.
Lama-lama kayuhan gue semakin lancar, maju mundur, kadang-
kadang gue puterin kayak orang lagi ngebor, dan tante wiwi
mengerang keras “ hhhhhhhhhhmmmmmmm
……..oooooouuuuuuuuughhhhhhhhhhh “. rupanya dia
menyukainya. Gue terus goyang, pas gue capek, tante wiwi
ambil inisiatip. Dia peluk gue erat dan berguling kesisi
kanan. Sekarang dia naek turun diatas gue, “ooooohhhhhhh
…. Aaddddddduuuuuhhhhh taaaannnntttthhhhh ….
Ttteeeerrrrruuussss”, erang gue sambil tangan gue remes
toket dia keras banget. “uhhh ….. uuuuuhhhh …. Uuuhhhh ….
Yyyyyeeeeessss …. Yyyyyeeeessss ‘, jeritnya sambil kedua
tangannya ngejambak-jambak rambutnya sendiri. Leleah naik
turun tante wiwi peluk gue sambil kiss gue, gue lingkerin
tangan gue ke belakang, gue jamah bongkahan pantatnya dan
gue mulai tusuk dia dari bawah. “ mmmmmmhhhhh ….
Mmmmhhhh”, gue tusuk terus. Gak lama tante wiwi bangkit
dan kembali naik turun. Dia cengkeram lengan gue kenceng
banget, ngeliat keadaan kayak gitu gue langsung pro-aktif,
gue juga gak mau kalah, tusukan gue dari bawah gue tambah
frekwensinya, dan hasilnya ……….. gak lama tante wiwi
menggenjot pantatnya dengan gila sambil teriak-teriak,
“aaaaaaahhhhh ….. oooohhhh ….. ooooohhhhh …. Tante mau
sssssssssaaaaammmmppppp ……..”, belum selesai ngomong gitu
tante wiwi teken keras-keras pantatnya kebawah, terasa
otot-otot memeknya berkontraksi dengan sangat keras, dia
jatuhkan diri diatas badan gue. Dengan napas masih memburu
dia kecup dan lumat bibir gue, “hhhhuuuhhhh, kamu hebat
banget sih de, sama CW kamu atau sama perek kamu biasanya
hah ?”.”enggak koq tante, ya baru sama tante aja
sekarang.”. “alah, sama setiap CW yang kamu tidurin juga
jawabanya pasti sama.”, katanya sambil ngeloyor ke kamar
mandi, setelah selesai bersih-bersih tante wiwi masuk lagi
kekamar.

Didepan pintu kamar mandi gue sergap dia, gue angkat satu
pahanya dan gue tusuk sambil gerdiri.”aduh kok ganas
banget sih kamu !”, katanya setengah membentak. Gue gak
mau tahu, gue dorong dia ke dinding gue hajar terus
memeknya dengan rudal gue. mUlutnya gue sumbat, gue lumat
dalem-dalem. Setelah tante wiwi mulai terdengar
lenguhannya, gue gendong dia sambil pautan kontol gue
tetep di pertahankan. Gue bawa dia ke meja rias yang
berbentuk Consol, gue letakan tantatnya diatas meja itu.
Sekarang gue bisa lebih bebas ngentot dia sambil menikmati
toketnya. Sambil gue ayun, mulut gue dengan sistematis
menjelajah bukit didadanya, dan seperti biasanya (dan ini
juga yang biasanya dilakukan CW) dia teken belakang kepala
gue ke dadanya, dan gue turutin, abis emang enak dan
nikmat banget. “aaaaaahhhh ……….. ssssssshhhhh …….
Oooohhhhh …… uuuuuuuuggggghhhh …… mmmmmhhhh.”, tante wiwi
terus meracau.

Bosen sengan posisi gitu gue cabut kontol gue dan gue
suruh tante wiwi nungging. Sambil kedua tangannya megangin
bibir meja. Dalam keadaan nungging gitu tante wiwi
keliatan lebih aduhai ! bongkahan pantatnya yang kuning
dan mulus itu yang bikin gue gak tahan. Gue pegang kontol
gue dan langsung gue arahin memeknya. Gue gesekin ke
itilnya, dan dia mulai mengerang nikmat. Gak sabar gue
tusukin sekaligus. Langsung gue kayuh, dan dalam posisi
ini tante wiwi bisa lebih aktif memberikan perlawanan,
bahkan sangat sengit.”aaaahhhhhh ddddeeeeee
ttttaaaaannnnnteeeee mmmmoooo ….. kkkeeeee
lllllluuuuarrrrr lagggiiii……. “, racaunya. Tante wiwi
goyangnya menggila dan gak lama tangan kananya menggapai
kebelakang, dia tarik pantat gue supaya menusuk lebih
keras lagi. Gue layani dia, sementara gue sendiri emang
kerasa udah deket. Tante wiwi mwngwrang dengan sangat
keras sambil jepit tool gue dengan kedua pahanya. Gue
tetep dengan aksi gue. Gue raih badannya yang keliatan
udah mulai mengendur. Gue peluk dari belakang, gue taruh
tangan gue dbawah toketnya, dengan agak kasar gue urut
toketnya dari barwah ke atas dan gue remes dengan
keras.”eennngghhhhh …..oooohhhhh ……ohhhhhhh
…….aaaaaaahhhhhhhhh”, gak lama setelah itu bendungan gue
jebol, gue tusuk keras banget, dan peju gue nyemprot lima
kali didalem.

Dengan gontai gue iring tante wiwi kembali keranjang,
sambil gue kasih cumbuan-cumbuan kecil sambil kami
tiduran. Dan ketika gue liat jam didinding menunjukan jam
02.07. wah lumayan, masih ada waktu buat satu babak lagi,
gue pikir. "tante, tante memek dan permainan tante ok
banget !", puji gue. “makasih juga ya de, kamu juga
hebat……..”. suatu pujian yang biasa gue terima !

Selanjutnya bisa ditebak, sampe sekarang gue masih suka
berbagi kenikmatan setiap ada kesempatan !

TAMAT

Anak SMU

Anak SMU yang nakal

Namaku adalah Andi (bukan nama yang sebenarnya), dan aku kuliah di salah satu universitas swasta di Bandung. Aku berasal dari luar daerah dan aku tinggal di kost. Aku pun termasuk orang yang berada, serta sangat menjalankan keagamaan yang kuat. Apalagi untuk mencoba narkoba atau segala macam, tidak deh.

Kejadian ini bermula pada waktu kira-kira 4 bulan yang lalu. Tepatnya hari itu hari Selasa kira-kira jam 14:12, aku sendiri bingung hari itu beda sekali, karena hari itu terlihat mendung tapi tidak hujan-hujan. Teman satu kostan-ku mengatakan kepadaku bahwa nanti temanya anak SMU akan datang ke kost ini, kebetulan temanku itu anak sekolahan juga dan hanya dia yang anak SMU di kost tersebut.

Setelah lama menunggu akhirnya orang yang ditunggu datang juga, kemudian temanku langsung mengajaknya ke tempat kamarku yang berada di lantai atas. Akhirnya aku dikenali sama perempuan tersebut, sebut saja namanya Ria. Lama-lama kami ngobrol akhirnya baru aku sadari bahwahari menjelang sore. Kami bertiga bersama dengan temanku nonton TV yang ada di kamarku. Lama-lama kemudian temanku pamitan mau pergi ke tempat temannya, katanya sih ada tugas.

Akhirnya singkat cerita kami berdua di tinggal berdua dengan Ria. Aku memang tergolong cowok yang keren, Tinggi 175 cm, dengan berat badan 62 kg, rambut gelombang tampang yang benar-benar cute, kata teman-teman sih. Ria hanya menatapku tanpa berkedip, akhirnya dia memberanikan diri untuk menggelitikku dan aku tidak tahu darimana dia mengetahui kelemahanku yang sangatvital itu kontan saja aku langsung kaget dan balik membalas serangan Ria yang terus menerus menggelitikiku. Lama kami bercanda-canda dan sambil tertawa, dan kemudian diam sejenak seperti ada yang lewat kami saling berpandang, kemudian tanpa kusadari Ria mencium bibirku dan aku hanya diam kaget bercampur bingung.

Akhirnya dilepaskannya lagi ciumannya yang ada di bibirku, aku pun heran kenapa sih nih anak? pikirku dalam hati. Ria pun kembali tidur-tiduran di kasur dan sambil menatapku dengan mata yang uih... entah aku tidak tahu mata itu seolah-olah ingin menerkamku. Akhirnya dia melumat kembali bibirku dan kali ini kubalas lumatan bibirnya dengan hisapan-hisapan kecil di bibir bawah dan atasnya. Lama kami berciuman dan terus tanpa kusadari pintu kamar belum tertutup, Ria pun memintaku agar menutup pintu kamarku, entah angin apa aku hanya nurut saja tanpa banyak protes untuk membantah kata-katanya.

Setelah aku menutup pintu kamar kost-ku Ria langsung memelukku dari belakang dan mencumbuku habis-habisan. Kemudian kurebahkan Ria di kasur dan kami saling berciuman mesra, aku memberanikan diri untuk menyentuh buah dadanya Ria yang kira-kira berukuran berapa ya...? 34 kali, aku tidak tahu jelas tapi sepertinya begitu deh, karena baru kali ini aku menuruni BH cewek. Dia mengenakan tengtop dan memakai sweater kecil berwarna hitam. Aku menurunkan tengtop-nya tanpa membuka kutangnya. Kulihat buah dada tersebut... uih sepertinya empuk benar, biasanya aku paling-paling lihat di BF dan sekarang itu benar-benar terjadi di depan mataku saat ini.

Tanpa pikir panjang, kusedot saja buah dada Ria yang kanan dan yang kirinya aku pelintir-pelintir seperti mencari gelombang radio. Ria hanya mendesah, "Aaahhh... aaahhh... uuhhh..."Aku tidak menghiraukan gelagat Ria yang sepertinya benar-benar sedang bernafsu tinggi. Kemudian aku pun kepingin membuka tali BH tengtop-nya. Kusuruh Ria untuk jongkok dan kemudian baru aku melihat ke belakang Ria, untuk mencari resliting kutangnya. Akhirnya ketemu juga dan gundukan payudara tersebut lebih mencuat lagi karena Ria yang baru duduk di bangku SMU kelas 2 dengan paras yang aduhai sehingga pergumulan ini bisa terjadi. Dengan rakusnya kembali kulumat dada Ria yang tampak kembali mengeras, perlahan-lahan ciumanku pun turun ke bawah ke perut Ria dan aku melihat celana hitam Ria yang belum terbuka dan dia hanya telanjang dada.

Aku memberanikan diri untuk menurunkan celana panjang Ria, dan Ria pun membantu dengan mengangkat kedua pinggulnya. Ria pun tertawa dan berkata, "Hayo tidak bisa dibuka, soalnya Ria mempunyai celana pendek yang berwarna hitam satu lagi..." ejek Ria sambil tersenyum girang.Aku pun dengan cueknya menurunkanya kembali celana tersebut, dan kali ini barulah kelihatan celana dalam yang berwarna cream dan dipinggir-pinggirnya seperti ada motif bunga-bunga, aku pun menurunkanya kembali celana dalam milik Ria dan tampaklah kali ini Ria dalam keadaanbugil tanpa mengenakan apapun. Barulah aku melihat pemandangan yang benar-benar terjadi karena selama ini aku hanya berani berilusi dan nonton tidak pernah berbuat yang sebenarnya.

Aku pandangi dengan seksama kemaluan Ria dengan seksama yang sudah ditumbuhi bebuluan yang kira-kira panjangnya hanya 2 cm tapi sedikit, ingin rasanya mencium dan mengetahui aroma kemaluan Ria. Aku pun mencoba mencium perut Ria dan pusarnya perlahan tapi pasti, ketika hampir mengenai sasaran kemaluannya Ria pun menghindari dan mengatakan, "Jangan dicium memeknya akh.. geliii..." Ria mengatakan sambil menutup rapat kedua selangkangannya.

Yah, mau bagaimana lagi, langsung saja kutindih Ria, kucium-cium sambil tangan kiriku memegang kemaluan Ria dan berusaha memasukkanya ke dalam selangkangan Ria. Eh, Ria berontak iiihhh... ge.. li.." ujar Ria. Tahu-tahu Ria mendorong badanku dan terbaliklah keadaan sekarang, aku yang tadinya berada di atas kini berubah dan berganti aku yang berada di bawah, kuat sekali dorongan perempuan yang berbobot kira-kira 45 kg dengan tinggi 160 cm ini, pikirku dalam hati. "Eh... buka dong bajunya! masak sih Ria doang yang bugil Andinya tidak...?" ujar Ria sambil mencopotkanbaju kaos yang kukenakan dan aku lagi-lagi hanya diam dan menuruti apa yang Ria inginkan.

Setelah membuka baju kaosku, tangan kanan Ria masuk ke dalam celana pendekku dan bibirnya sambil melumat bibirku. Gila pikirku dalam hati, nih cewek kayaknya sdah berpengalaman dan dia lebih berpengalaman dariku. Perlahan-lahan Ria mulai menurunkan celana pendekku dan muncullah kemaluanku yang besarnya minta ampun (kira-kira 22 cm). Dan Ria berdecak kagum dengan kejantananku, tanpa basa-basi Ria memegangnya dan membimbingnya untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya Ria, langsung saja kutepis dan tidak jadi liang senggama miliknya Ria, langsung saja kutepis dan tidak jadi barang tersebut masuk ke lubang kemaluan Ria. "Eh, jangan dong kalau buat yang satu ini, soalnya gue belum pernah ngelakuinnya..." ujarku polos. "Ngapain kita udah bugil gini kalau kita tidak ngapa-ngapain, mendingan tadi kita tidak usah buka pakaian segala," ujar Ria dengan nada tinggi.

Akhirnya aku diam dan aku hanya menempelkan kemaluanku di permukaan kemaluan Ria tanpa memasukkanya. "Begini aja ya...?" ujarku dengan nada polos. Ria hanya mengangguk dan begitu terasanya kemaluanku bergesek di bibir kemaluan Ria tanpa dimasukkan ke dalam lubang vaginanya milik Ria, aku hanya memegang kedua buah pantat Ria yang montok dan secara sembunyi-sembunyiaku menyentuh bibir kemaluan Ria, lama kami hanya bergesekan dan tanpa kusadari akhirnya kemaluanku masuk di dalam kemaluan Ria dan Ria terus-terusan menggoyang pantatnya naik-turun.Aku kaget dan bercampur dengan ketakutan yang luar bisa, karena keperawanan dalam hal ML yang aku jaga selama ini akhirnya hilang gara-gara anak SMU. Padahal sebelum-sebelumnya sudah ada yang mau menawari juga dan dia masih perawan lebih cantik lagi aku tolak dan sekarang hanya dengan anak SMU perjakaku hilang.

Lama aku berpikir dan sedangkan Ria hanya naik-turun menggoyangkan pentatnya semenjak aku melamun tadi, mungkin dia tersenyum puas melihat apa yang baru dia lakukan terhadapku. Yach, kepalang tanggung sudah masuk, lagi nasi sudah jadi bubur akhirnya kugenjot juga pantatku naik-turun secara berlawanan dengan yang dilakukan Ria, dan bunyilah suara yang memecahkan keheningan, "Cplok.. cplok... cplok..." Ria mendesah kenikmatan karena kocokanku yang kuat dilubang vaginanya. Lama kami berada di posisi tersebut, yaitu aku di bawah dan dia di atas.akhirnya aku mencoba mendesak Ria agar dia mau mengganti posisi, tapi dorongan tangannya yang kuat membatalkan niatku, tapi masa sih aku kalah sama cewek, pikirku. Kudorong ia dengan sekuat tenagaku dan akhirnya kami berada di posisi duduk dan kemaluanku tetap berdiri kokoh tanpa dilepas. Ria tanpa diperintah menggerakkan sendiri pantatnya, dan memang enak yah gituan, pikirku dalam hati. Tapi sayang tidak perawan.

Akhirnya kudorong lagi Ria agar dia tiduran telentang dan aku ingin sekali melihat kemaluanku yang besar membelah selangkangan kemaluan Ria, makanya aku sambil memegang batang kemaluanku menempelkannya di lubang kemaluan Ria dan "Bless..." amblaslah semuanya. Kutekan dengan semangat "45" tentunya karena nasi sudah hancur. Kepalang tanggung biarlah kuterima dosa ini, pikirku. Dengan ganasnya dan cepat kuhentakkan kemaluanku keras-keras di lubang kemaluan Ria dan kembali bunyi itu menerawang di ruangan tersebut karena ternyata lubang kemaluan Ria telah banjir dengan air pelumasnya disana, aku tidak tahu pasti apakah itu spermanya Ria, apakah hanya pelumasnya saja? dan Ria berkata,
"Loe.. udah keluar ya...?" ujarnya.
"Sembarangan gue belom keluar dari tadi..?" ujarku dengan nada ketus.
Karena kupikir dia mengejekku karena mentang-mentang aku baru pertama kali beginian seenaknya saja dia menyangka aku keluar duluan. Akhirnya lama aku mencumbui Ria dan aku ingin segera mencapai puncaknya.

Dengan cepat kukeluarkan kemaluanku dari lubang kemaluannya dan kukeluarkan spermaku yang ada diperutnya Ria, karena aku takut kalau aku keluarkan di dalam vaginanya aku pikir dia akan hamil,kan berabe. Aku baru sekali gituan sama orang yang yang tidak perawan malah disuruh tanggung jawab lagi. Gimana kuliahku! Ria tersenyum dengan puas atas kemenangannya menggodaku untuk berbuat tidak senonoh terhadapnya. Huu, dasar nasib, dan semenjak saat itu aku sudah mulai menghilangkan kebiasaaan burukku yaitu onani, dan aku tidak mau lagi mengulang perbuatan tersebut karena sebenarnya aku hanya mau menyerahkannya untuk istriku seorang. Aku baru berusia 21 tahun saat ini. Aku nantikan keritik dan saran dengan apa yang terjadi denganku saat inidan itu membuatku shock.